Jawaban yang benar - Proses adaptasi ikan terhadap lingkungannya disebut - studystoid.com

Semua kehidupan yang ada di Bumi terpengaruh oleh perubahan iklim. Tapi, makhluk hidup yang tinggal di perairan menghadapi tantangan yang unik. Ketika air menghangat, oksigen yang terlarut lebih sedikit daripada air yang lebih dingin. Akibatnya, lautan, muara, sungai dan danau mengalami proses yang dikenal sebagai ā€œdeoksigenasi.ā€ Ketika kadar oksigen terlarut menurun hingga sekitar 2 miligram per liter-dibandingkan dengan kisaran normalnya yaitu sekitar 5 hingga 10 mg/L-banyak organisme air menjadi sangat stres. Ilmuwan menyebut kadar oksigen rendah ini dengan ā€œhipoksia.ā€ Industri perikanan global menghasilkan US$362 miliar per tahun. Para ilmuwan sudah memperkirakan hilangnya biomassa ikan karena suhu air yang menghangat. Tapi bisakah kita mengukur efeknya pada ikan secara langsung? Untuk beberapa dampak perubahan iklim, bisa. Rahasia kehidupan ikan-ikan semakin terbuka melalui penelitian terhadap formasi terkalsifikasi di dalam tengkorak ikan yang disebut sebagai otoliths-yang secara harfiah berarti ā€œbatu telinga. ā€ Ukuran otolith ikan berkisar dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Karin Limburg, CC BY-ND Batu-batu dalam kepala ikan Banyak orang mungkin kaget ketika tahu ikan punya telinga, apalagi ketika mengetahui pada beberapa kasus, ikan punya indera pendengaran yang tajam. Ikan modern memiliki tiga pasang otolith. Otolith ini terbentuk di dalam kantung kecil di bawah kanal berbentuk setengah lingkaran telinga bagian dalam. Otolith ini berfungsi sebagai bagian dari sistem pendengaran dan keseimbangan ikan. Spesies dengan kerangka yang terbuat dari tulang rawan, seperti hiu dan pari, cuma punya sedikit otolith. Otolith terbuat dari kalsium karbonat, sebagian besar dalam bentuk yang disebut aragonit. Ini mirip dengan materi yang membentuk karang keras dan cangkang kerang. Ukuran otolith bisa lebih kecil dari butiran pasir hingga sebesar kacang fava. Batuan ini tumbuh seiring pertumbuhan ikan sepanjang hidupnya. Dan ini menarik sekali bagi ahli biologi ikan. Di lingkungan yang suhu airnya berubah secara musiman, pada otolith ikan terbentuk rangkaian zona buram dan transparan setiap tahunnya, layaknya lingkaran tahun pada pohon berkayu. Dan yang menakjubkan, ikan muda menyimpan otolith yang sedikit meningkat setiap harinya. Penemuan ini membawa pemahaman baru tentang sejarah awal kehidupan ikan, karena peningkatan ini–baik secara harian dan tahunan–berhubungan dengan pertumbuhan ikan. Otolith ikan secara umum dianggap sebagai ā€œarsip seumur hidupā€ untuk usia dan sejarah pertumbuhan ikan. Para ilmuwan telah menggunakan otolith selama bertahun-tahun untuk mempelajari sejarah kehidupan ikan. Unsur kimia dari otolith Saya telah menghabiskan sebagian besar karir saya mempelajari otolith. Saya meneliti usia dan pertumbuhannya, juga komposisi kimianya. Struktur kisi kristal aragonit otolith memungkinkan berbagai elemen jejak untuk menggantikan kalsium ketika lapisan otolit diendapkan. Selain itu, sebagian besar unsur dalam otolith ada dalam bentuk isotop berbeda–atom dari unsur yang sama yang memiliki sedikit perbedaan massa karena mengandung berbagai jumlah neutron. Otolith dapat dianalogikan bagai ā€œkotak hitamā€ pada kokpit pesawat terbang. Dengan memperlajarinya, kita bisa memanfaatkan sifat otolith yang menerangkan tentang waktu dan perubahan kimiawi ketika ikan tumbuh dan mengalami lingkungan yang berbeda. Meskipun kami telah berhasil menemukan beberapa mekanisme penyebab, kami masih mempelajari bagaimana cara menafsirkan ā€œkodeā€ di dalamnya. Paparan hipoksia dan efeknya Sebagian besar elemen yang membentuk otolith terlarut dalam air laut, yang mengalir melalui insang ikan. Dari situlah bahan kimia masuk ke aliran darah. Salah satu elemen jejak yang biasa diukur adalah mangan, elemen yang larut ketika kadar oksigen menjadi sangat rendah. Ketika saya meneliti ikan kod Lauth Baltik pada 2009, saya penasaran melihat pola berulang mangan dalam cincin dalam otolith yang terbentuk ketika musim panas. Saat saya sadar bahwa Laut Baltik adalah salah satu dari ā€œzona matiā€ terbesar di dunia, saya mengambil kesimpulan dan mengajukan gagasan bahwa mangan dapat menjadi pelacak hipoksia, karena elemen ini merekam ketika ikan secara individual terpapar perairan rendah oksigen. Sekelompok dari kami mampu melacak bukti untuk hipotesis ini kembali ke Zaman Batu. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pelacak ini dapat digunakan di berbagai ekosistem perairan. Zona hilangnya oksigen di lautan. Titik-titik merah menandai tempat-tempat polusi nutrisi yang disebabkan oleh manusia telah membuat kondisi memburuk atau menyebabkan penurunan oksigen yang signifikan. Wilayah biru disebut Zona Minimum Oksigen, zona kehilangan oksigen tanpa polusi. Breitburg et al., 2018, CC BY-ND Baru-baru ini, ahli ekologi kelautan Universitas Swedia Michele Casini bersama saya menggunakan mangan untuk melacak paparan hipoksia ikan kod Baltik dan menggabungkannya dengan perkiraan sejarah pertumbuhan. Temuan kami menunjukkan dibandingkan dengan ikan kod sehat yang hanya terpapar hipoksia sedikit atau tidak terpapar sama sekali, ikan yang paling banyak terpapar hipoksia berukuran 39% lebih kecil pada usia 3 tahun dan beratnya 64% lebih ringan. Jika bobot ini diwujudkan dalam bentuk fillet ikan, terlihat betapa serius konsekuensi dari hipoksia. Terdapat unsur jejak yang berbeda, magnesium, yang tidak peka terhadap hipoksia, namun laju magnesium masuk ke dalam otolith bervariasi dengan tingkat pertumbuhan ikan. Pada ikan yang diuji sejauh ini, tampaknya magnesium juga berkaitan dengan tingkat metabolisme. Menggunakan wawasan ini, Casini dan saya menemukan hubungan positif yang sangat kuat antara magnesium di dalam otolith dan kondisi tubuh ikan kod Baltik. Ini luar biasa, karena kami memiliki pengukuran kondisi tubuh ikan hanya pada satu titik waktu. Mengetahui bahwa sepanjang hidupnya ikan mengambil magnesium ke dalam otolith menunjukkan bahwa jika pada saat penangkapan ikan dalam kondisi buruk, ikan tersebut mungkin telah menjalani kehidupan yang buruk di sebagian besar hidup mereka. Hipoksia, penyakit, dan kelaparan tampaknya menjadi penyebab berkurangnya kadar magnesium dalam otolith ikan kod Baltik. Bisakah otolith melacak suhu perairan? Dalam temuan terbaru yang menarik, sekelompok ilmuwan di Denmark, Inggris dan Norwegia menganalisis rasio dalam otolith antara dua isotop karbon karbon 13 dan karbon 12. Rasio ini selain sebagian dipengaruhi oleh karbon terlarut dalam air di sekitarnya, juga secara utama dipengaruhi oleh oleh karbon metabolik dari pernapasan ikan. Menggabungkan eksperimen laboratorium, pemodelan, dan pengamatan pada ikan liar, tim ini menentukan bahwa mereka dapat mengurai rasio C-13/C-12 yang disebabkan oleh metabolisme, dan menghubungkannya langsung ke jumlah konsumsi oksigen oleh ikan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, ada kemungkinan bahwa rasio karbon dan magnesium ini pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ā€œrespirometer seumur hidupā€ yang dapat dikaitkan dengan adanya tekanan pada ikan dari air yang lebih hangat, hipoksia, dan kemungkinan adanya pengasaman laut. Hal ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk menguji proyeksi model, misalnya, pertumbuhan yang berkurang di laut yang menghangat. Bersama dengan kalsium dan karbon, oksigen adalah elemen utama ketiga dalam otolith. Rasio isotop oksigen O-18 hingga O-16 sensitif terhadap salinitas dan suhu. Jika salinitas kurang lebih konstan di tempat ikan hidup, rasio dalam otolith berfungsi sebagai termometer bawaan dalam tubuh ikan. Para ilmuwan sedang mengeksplorasi koleksi arsip otolith kembali ke 100 tahun lalu untuk sinyal-sinyal ini, dan menemukan bahwa fosil otolith memberikan catatan perubahan suhu variabel selama ribuan tahun. Dalam sebuah makalah yang menggabungkan analisis oksigen dan karbon isotop, para ilmuwan Eropa dan AS telah menunjukkan bahwa otolith tuna sirip biru Atlantik menyediakan catatan penyerapan karbon dioksida di Laut Mediterania. Dengan mengambil sampel pertumbuhan tahun pertama dalam otolith dari tuna pada berbagai usia, kelompok ini mampu merekonstruksi rekaman dari tahun 1989 hingga 2010. Mereka tidak menemukan perubahan suhu, tapi mendeteksi penurunan rasio isotop karbon stabil yang terkait dengan penyerapan laut karbon dioksida, indikasi terjadinya pengasaman. Analisis kimia otolith adalah bidang yang berkembang pesat, dan kini kami telah belajar banyak tentang dampak perubahan iklim dari ā€œbuku catatan kimiaā€ yang terkandung dalam otolith. Meskipun merupakan pekerjaan yang sulit dan mahal, ini adalah cara terbaik untuk memahami dampak langsung dari perubahan iklim terhadap populasi ikan. Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

Berikutini adalah beberapa batasan adaptasi yaitu: Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan.
Proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut1. Proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut2. Proses adaptasi ikan terhadap lingkungannya disebut ...3. Proses Adaptasi Ikan Terhadap Lingkungan Disebut...​4. sebutkan 3 adaptasi ikan di lingkungan air dan jenis adaptasinya5. berapa lama proses adaptasi hamster di lingkungan yang baru​6. Proses mengadaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut adaptasi dengan lingkungan ikan dan kucing9. Proses mengadaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya disebut....10. Ikan merupakan hewan yang hidup di air, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan hidup mereka dengan tetap melakukan proses pernapasan walaupun di dalam air, bagaimana cara ikan bernapas ketika air lingkungannya keruh...11. Bagaimana proses adaptasi ikan piranha12. sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh pelestarian lingkungan , adaptasi dan mitigasi13. Jelaskan mengapa manusia perlu beradaptasi dengan lingkungannya? berikan contoh adaptasi yang dilakukan terhadap lingkungannya14. Proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut ................ a. Saponifikasi b. Nitrifikasi c. Adaptation d. Fitrasi15. bagaimana ikan beradaptasi terhadap lingkungan tercemar16. Bagaimana adaptasi ikan air laut dan ikan air tawar beradaptasi dengan lingkungannya17. bentuk adaptasi ikan terhadap lingkungan sekitar​18. Proses adaptasi Plantlet terhadap kondisi lingkungan yang baru disebut​19. sebutkan macam2 adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, serta berikan contoh!20. cara ikan beradaptasi dengan lingkungannya​ 1. Proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebutJawabanAdaptation ◠‿◠ 2. Proses adaptasi ikan terhadap lingkungannya disebut ...JawabanAdaptationPenjelasanKarena Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat misalnya NaOH. Sabun terutama mengandung c12 dan c16 selain itu juga mengandung asam adalah proses pembentukan senyawa nitrat dari senyawa amonium. Proses ini merupakan proses di mana ion ammonium dioksidasi menjadi ion nitrit, serta ion nitrit menjadi ion nitrat. Proses ini dapat terjadi di tanah, air laut, maupun air adalah metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara cairan larutan dan padatan.semoga membantu yajadikan jawaban tercerdas yhselamat mengerjakan 3. Proses Adaptasi Ikan Terhadap Lingkungan Disebut...​ Proses Adaptasi Ikan Terhadap Lingkungan Disebut...JawabAdaptasi FisiologiPembahasanAdaptasiFisiologiadalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu fisiologi ada yang bersifat reversibel atau dapat kembali kekondisi awal. Contohnya, jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang JawabanMateri AdaptasiKelas 4Mapel BiologiJawabanAdaptasi fisiologiPenjelasan Bertahan untuk hidup dengan cara menyesuakan dengan lingkungan disebut adaptasi. Setiap makhluk hidup memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kemampuannya dalam menghadapi situasi serta kondisi di umum, macam-macam adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bentuk tubuh morfologi, adaptasi proses metabolisme tubuh fisiologi, dan adaptasi contoh adaptasinya, silahkan buka gambar yang saya lampirkan di bermanfaat, 4. sebutkan 3 adaptasi ikan di lingkungan air dan jenis adaptasinya 1. Adaptasi Morfologi = Bentuk pipih, seperti topedo dan mempunayi siripAdaptasi 2. Fisiologi = Mempunyai lendir licin untuk mempermudah berenangAdaptasi 3. Tingkah laku = muncul ke permukaan untuk mengeluarka Karbon dioksida dan mengambil oksigen Lumba - lumba dan Paus 5. berapa lama proses adaptasi hamster di lingkungan yang baru​JawabanBiarkan hamster setidaknya beberapa hari untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dalam masa ini, hamster akan mulai beradaptasi dengan lokasi beberapa benda di kandangnya makanan, air, dan area tidur.SEMOGA BERMANFAAT 6. Proses mengadaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya mengadaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi adalah suatu proses di mana makhluk hidup mengubah sifat atau perilakunya untuk dapat bertahan hidup dan berkembang di lingkungannya. Adaptasi dapat terjadi secara fisik maupun perilaku, tergantung pada kondisi dan situasi lingkungan yang dihadapi oleh makhluk hidup tersebut. Melalui proses adaptasi, makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik di lingkungan tersebut. 7. proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat misalnya NaOH. Sabun terutama mengandung c12 dan c16 selain itu juga mengandung asam adalah proses pembentukan senyawa nitrat dari senyawa amonium. Proses ini merupakan proses di mana ion ammonium dioksidasi menjadi ion nitrit, serta ion nitrit menjadi ion nitrat. Proses ini dapat terjadi di tanah, air laut, maupun air adalah metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara cairan larutan dan padatan. 8. adaptasi dengan lingkungan ikan dan kucing Ikan=komensalismeKucing=mutualismeMaaf yyy 9. Proses mengadaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya disebut....Jawabanpenyesuaian diri terhadap lingkunganPenjelasanmungkin makhluk tersebut berpindah habitat dan mungkin lingkungan habitatnya berbeda dengan lingkunga tempatnya membantu 情 10. Ikan merupakan hewan yang hidup di air, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan hidup mereka dengan tetap melakukan proses pernapasan walaupun di dalam air, bagaimana cara ikan bernapas ketika air lingkungannya keruh...JawabaningsangBUAT NAPAAS IKANJawabanKetika air keruh, ia akan bernafas menggunakan kulitnya. PenjelasanKetika air bersih, ia bernafas menggunakan insang. Ketika air keruh, ia bernafas menggunakan kulitnya. Semoga membantu, jadikan jawaban terbaik ya 11. Bagaimana proses adaptasi ikan piranhaJawabanmemiliki gigi tajam dan memakan daging apapunPenjelasankarena gigi piranha yang tajamJawabanpiranha beradaptasi dengan memiliki gigi yang sangat tajamPenjelasankarena piranha adalah jenis hewan karnivora yang memiliki gigi yang tajam/taring yang tajamsemoga bermanfaar 12. sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh pelestarian lingkungan , adaptasi dan mitigasiPenjelasanA. Pelestarian lingkungan = Filosofi Ideologi dan gerakan sosial yang luas Mengenai Masalah Konservasi Lingkungan Dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan. ContohReboisasi B. Adaptasi = Upaya Menyesuaikan diri dengan Lingkungan. contohMangrove Yang tumbuh didaerah berkadar garam tinggi dan tergenang pasang surut laut. C. Mitigasi= Upaya Mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan. ContohPada Kasus Bencana Gempa Bumi, kita perlu membuat bangunan yang tahan gempa serta sistem peringatan dini, seingga kamu bisa segera melakukan Evakuasi jika diperlukan Thanks To me Later 13. Jelaskan mengapa manusia perlu beradaptasi dengan lingkungannya? berikan contoh adaptasi yang dilakukan terhadap lingkungannyaManusia perlu beradaptasi dengan lingkungannya. Penyebabnya adalah karena manusia perlu bertahan adaptasi yang dilakukan terhadap lingkungan adalah misalnya ketika manusia hidup di lingkungan dingin maka perlu menggunakan pakaian yang tebal agar panas tubuh tetap terjaga. Contoh lain adalah ketika manusia hidup di lingkungan pesisir, maka untuk bertahan hidup manusia bermata pencaharian sebagai BrainlyLovers!Pada kesempatan kali ini kita akan bersama-sama menjawab sebuah tantangan dari kajian geografi dengan tema makhluk hidup butuh adaptasi dengan lingkungan. Begitu juga dengan manusia. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena salah satunya dibekali kecerdasan. Manusia perlu melakukan adaptasi untuk bertahan hidup. Tentu saja cara beradaptasi manusia tidak seperti makhluk lainnya dimana merubah bentuk tubuh, namun dengan menyesuaikan dengan cara-cara yang sesuai dengan tingkat dari adaptasi pada manusia adalah ketika manusia dihadapkan pada tatangan untuk tinggal di daerah dingin seperti di negara Islandia yang berdekatan dengan kutub, maka mereka menyesuaikan dengan memakai pakaian serba tebal untuk menjaga panas tubuh. Contoh lain adalah ketika manusia dihadapkan pada tantangan untuk tinggal di daerah pesisir, maka yang harus dilakukan salah satunya adalah dengan belajar menjadi nelayan dan bagaimana mengolah ikan itu sedikit penjelasan dari saya dan semoga bermanfaatJangan lupa jadikan sebagai jawaban yang terbaik yaPelajari Lebih LanjutMasih mau belajar?Coba cek link yang tersedia berikut ini yukKajian tentang bagaimana proses terjadinya angin bisa coba cek link tenang jumlah musim yang ada di negara China bica coba cek link tentang jatidiri geografi bisa coba cek link jawaban Kelas 10 Mapel Geografi Bab 4 Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap KehidupanKode Kata Kunci Adaptasi, Adaptasi Manusia, Adaptasi terhadap Lingkunganoptitimcompetition 14. Proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut ................ a. Saponifikasi b. Nitrifikasi c. Adaptation d. FitrasiJawaban maaf kalo salah ,......,JawabanC. AdaptationPenjelasan Jadikan jawaban terbaik Follow Me 15. bagaimana ikan beradaptasi terhadap lingkungan tercemar dengan cara menyaringnya lewat ingsangmaap kalo salahdgn menggunakan piramida 16. Bagaimana adaptasi ikan air laut dan ikan air tawar beradaptasi dengan lingkungannya ikan air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine sedangkan ikan air tawar sedikit minum dan banyak mengeluarkan urine 17. bentuk adaptasi ikan terhadap lingkungan sekitar​JawabanContoh adaptasi tingkah laku pada ikanIkan bandeng melompat dari air saat tubuhnya tersentuh sesuatu. Ikan bandeng juga akan melompat lompat dari air saat air seperti air di tambak mulai mereka akan berenang di permukaan contoh ikan nila Penjelasansemoga membantu 18. Proses adaptasi Plantlet terhadap kondisi lingkungan yang baru disebut​jawabanAklimatisasi merupakan proses penyesuaian planlet dari kondisi mikro dalam botol heterotrof ke kondisi lingkungan luar autotrof. Planlet yang dipelihara dalam keadaan steril dalam lingkungan suhu dan kelembaban optimal, sangat rentan terhadap lingkungan luar lapang.Penjelasanmaaf kalau salah 19. sebutkan macam2 adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, serta berikan contoh! Pengertian adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka Contoh adaptasi morfologiContoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup darat 1 Tumbuhan xerofit seperti kaktus memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, memiliki daun yang berduri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan, dan memiliki akar yang panjang dan menyebar agar lebih mudah mencari air. Hal ini dilakukan karena habitatnya yang gersang dan Kelinci gurun mempunya telinga yang besar untuk mendinginkan tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir melewati telinga maka darah akan melepaskan panas Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali lubang hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya dari panas terik Contoh adaptasi Fisiologicontoh adaptasi fisiologi antara lain 1 Saat berada di daerah yang tinggi seperti dipuncak gunung manusia memproduksi butir darah merah lebih banyak agar lebih banyak mengikat oksigen. Sebab di dataran tinggi tekanan atmosfirnya lebih kecil daripada didataran rendah sehingga hanya sedikit oksigen yang bisa masuk ketubuh Ikan yang hidup di air asin lebih pekat mengeluarkan urin daripada ika yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup diair asin mengeluarkan urin yang lebih pekat agar jumlah garam ditubuh ikan tersebut tidak Contoh Adaptasi Tingkah LakuContoh adaptasi tingkah laku 1 Bunglon mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya adar lebih mudah mendapatkan Ikan paus dan lumba-lumba secara berkala muncul kepermukaan air untuk bernafas. Karena Paus dan Lumba-lumba merupakan hewan mamalia yang bernafas dengan Rayap yang kulitnya mengelupas maka akan dimakan kembali oleh rayap tersebut. Hal ini dilakukan karena didalam kulit rayap tersebut ada usus rayap yang ikut mengelupas dan usus tersebut memiliki flagelata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat mencernakan kayu. Selain itu juga, rayap muda menjilati dubur rayao dewasa dengan tujuan mendapatkan enzim selulase untuk mencernakan Morfologi = Penyesuaian bentuk alat tubuh dengan lingkungannya, contoh[Hewan] -Bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya-Bentuk gigi pada omnivora, herbivora sesuai dgn jenis makanannya[Tumbuhan]-Xerofit hidup di tempat kering kaktus memiliki daun tebal u/ menyimpan air-Hidrofit hidup di air teratai batang berongga-Higrofit hidup di tempat lembab lumut-Tropofit hidup di tempat kering dan basah jatiAdaptasi Fisiologi = kemampuan organisme u/ menyesuaikan diri berdasarkan fungsi alat alat tubuh, contoh-Manusia yg hidup di dataran tinggi paru parunya lebih besar dan tubuhnya membentuk banyak sel sel darah merah dan hemoglobin-Pada saat ada bahaya mengintai, musang mengeluarkan bau yang tidak sedap-Tumbuhan Venus Flytrap mampu memproduksi enzim protease u/ mencerna serangga yg tertangkapAdaptasi Tingkah Laku = kemampuan u/ menyesuaikan diri thdp lingkungannya berdasarkan pada tingkah laku, contoh-Pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau u/ mengurangi penguapan-Rayap dewasa memakan kembali kulitnya yang terkelupas u/ mendapatkan kembali flagellata-Paus secara periodik muncul ke permukaan air u/ mengambil udara pernapasan 20. cara ikan beradaptasi dengan lingkungannya​Jawabancara ikan yang hidup di laut beradaptasi yaitu dengan menyeimbangkan tubuhnya dengan kadar garam yang tinggi di dalam air laut tersebut agar tetap dapat bertahan hidup. Ikan pada laut ini mengeluarkan sedikit urin untuk menyeimbangkan keadaannya di dalam air ikan yang hidup di laut beradaptasi yaitu dengan menyeimbangkan tubuhnya dengan kadar garam yang tinggi di dalam air laut tersebut agar tetap dapat bertahan hidup. Ikan pada laut ini mengeluarkan sedikit urin untuk menyeimbangkan keadaannya di dalam air laut. Keadaan seperti iniah yang dapat membuat ikan dapat bertahan hidup. Ikan pada laut ini juga harus menyeimbangkan sisiknya agar tidak hilang karena jika hilang air yang memiliki kadar garam tinggi akan masuk ke dalam tubuhnya dan akan menggrogoti tubuh bagian dalamnya. Hal ini dapat membuat ikan mati dan tidak akan bisa bertahan hidup dalam kurun waktu yang panjang. Ikan di laut sangat berbeda dengan ikan air tawar yang memiliki kadar garam rendah. Namun, mereka sama-sama beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat bertahan kalo salah
IdentifikasiPengaruh Kerapatan Mangrove Terhadap Dinamika Pasang Surut DI Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. 2018. Nining Ningsih. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full Strategi Adaptasi Nelayan terhadap Perubahan Ekologis Kawasan Pesisir (Studi Kasus: Desa Pulau Panjang, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Adaptasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Adaptasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, macam, tujuan, konsep, mekanisme, prinsip, bentuk, aspek, batasan, elemen, proses, faktor dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Adaptasi Adaptasi ialah keahlian organisme untuk menyelaraskan diri dengan alam ataupun suatu aturan yang dilakukan suatu organisme untuk menanggulangi himpitan dari alam dengan harapan untuk bertahan hidup. Berikut ini adalah beberapa pengertian adaptasi menurut para ahli yaitu Menyebutkan bahwa ā€œPenyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan diriā€. ā€œPenyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatanā€. Adaptasi merupakan suatu kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan keadaan dirinya dengan lingkungan tempat hidupnya. Adaptasi meliputi adaptation and adjustmen. Artinya individu mampu menyesuaikan diri dengan baik, secara normal dan idealnya mampu menggunakan kedua mekanisme tersebut secara fleksibel tergantung suasan dan situasinya. Macam-Macam Adaptasi Berikut ini terdapat 3 macam-macam adaptasi, yakni sebagai berikut Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku ialah menyelaraskan diri berupa terhadap tingkah laku. Contohnya ialah pada hewan antara lain ikan paus sering kali keluar ke permukaan untuk melepaskan udara, bunglon mengganti warna kulitnya dengan menyamai lokasi yang disesuaikannya. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah langkah menyelaraskan bentuk tubuh dengan media yang terdapat pada tubuh organisme pada alamnya. Dibawah ini terdapat 2 contoh dari adaptasi morfologi, sebagai berikut Adaptasi Fisiologi Adaptasi fisiologi ialah langkah menyelaraskan fungsi bagian seleh tubuh makhluk hidup pada alam. Dibawah ini terdapat 3 contoh dari adaptasi fisiologi, sebagai berikut Tujuan Adaptasi Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari adaptasi, yakni sebagai berikut Untuk memperoleh makanan Untuk menangani keadaan fisik alam Untuk melindungkan diri dari pemangsa Untuk memreproduksi Untuk merespon pergantian yang berlangsung alam sekitarnya Konsep Adaptasi Berikut ini adalah konsep adaptasi yaitu Perubahan kondisi lingkungan berpengaruh terhadap hewan. Hewan mengadakan respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya tersebut. Respon hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkungannya denyatakan sebagai respon hewan terhadap lingkungannya. Respon tersebut berupa perubahan fisik, fisiologis, dan tingkah laku. Respon hewan tersebut ada yang bersifat reaktif dan ada yang bersifat terpola, artinya berasala dari nenek moyangnya. Adaptasi umumnya diartikan sebagai penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi menunjukkan kesesuaian organisme dengan lingkungannya yang merupakan produk masa lalu. Organisme yang ada kini dapat hidup pada lingkungannya karena kondisi lingkungan itu secara kebetulan sama dengan kondisi lingkungan nenek moyangnya. Mekanisme Adaptasi Berikut ini adalah mekanisme adaptasi yaitu Sifat yang dimiliki oleh suatu populasi yang ada sekarang merupakan sifat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan kata lain populasi yang ada sekarang merupakan populasi yang lolos dari seleksi alam sebagaimana yang dinyatakan olehDarwin. Di alam organisme terkumpul dalam kelompok-kelompok populasi yang diantara anggotanya terjadi hubungan kawin. Setiap kelompok disebut Deme. Kelompok besar yang terbentuk dari banyak deme disebut jenis organisme. Deme-deme tersebut ada yang menempati daerah-daerah geografis yang berbeda, misalnya Kanguru yang hidup hanya di Australia dan di Irian. Daerah-daerah geografis tersebut merupakan lingkungan hidup yang sempit dan bersifat khas dibanding dengan daerah penyebaran jenis organismenya. Deme yang menempati daerah geoegrafis khusus itu bisa mempunyai sifat genetik yang berbeda dengan deme yang menempati daerah lain, jika di antara deme-deme itu terjadi isolasi geografis sehingga antar deme tidak dapat terjadi pertukaran informasi genetik. Kelompok yang terisolasi itu disebut klinCline yang merupakan sub jenis organisme atau sub populasi. Perbedaan sifat genetik dari suatu klin dengan klin lainterbentuk dari perbedaan perubahan lingkungan dalam suatu rentangan tertentu, yang disebut gradien ekologik. Variasi sifat individu pada landaian ekologis yang berbeda disebut ekotip. Perbedaan sifat itu dalam hal bentuk, warna dan lain-lain. Contohnya adalah kupu-kupu Biston bitulariayang hidup di hutan jauh dari industri berwarna abu-abu keputihan sesuai dengan warna batang pohon substratnya, tetapi kupu-kupu yang sama hisup di daerah industri di Inggris berwarna gelap karena tertutup oleh asap dan jelaga pabrik. Prinsip-Prinsip Adaptasi Berikut ini adalah prinsip-prinsip adaptasi yaitu Bagi hewan dan organisme lain sifat adptif sangat penting untuk bertahan hidup pada lingkungan baru atau jika ada perubahan lingkungan habitatnya. Bentuk-Bentuk Adaptasi Berikut ini adalah beberapa bentuk adaptasi yaitu 1. Adaptasi Struktural Adaptasi struktural adalah sifat adaptasi yang muncul dalam wujud sifat-sifat morfologi tubuh, meliputi bentuk dan susunan alat-alat tubuh, ukuran tubuh, serta warna tubuh kulit dan bulu. 2. Adaptasi fisiologis Adaptasi fisiologis adalah adaptasi yang menyangkut kesesuaian proses-proses fisiologis hewan dengan kondisi lingkungan dan sumberdaya yang ada di habitatnya. Diantaranya ada yang berhubungan dengan adaptasi struktural, terutama pada bagian dalam tubuh. Misalnya pada proses respirasi, pencernan makanan dan lain-lain yang menggambarkan adanya adaptasi terstruktur. 3. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah respon hewan terhadap kondisi lingkungan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut biasanya muncul dalam bentuk gerakan untuk menanggapi rangsangan yang mengenai dirinya. Baik rangsangan dari luar maupun dari dalam lingkungan tubuhnya. Adaptasi tingkah laku tersebut adalah; Hibernasi, Aestivasi, Diurnal dan Nocturnal, Orientasi terhadap lingkungan, Ototomi, Adaptasi Mutual, Tingkah laku sosial, tingkah laku perkembangbiakan, berkelahi, refleks, insting dan tingkah laku belajar. Aspek-Aspek Adaptasi Berikut ini adalah beberapa aspek adaptasi yaitu Penyesuaian Pribadi Kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Penyesuaian Sosial Mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman, atau masyarakat luas secara umum. Batasan Adaptasi Berikut ini adalah beberapa batasan adaptasi yaitu Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah. Dari batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adaptasi merupakan proses penyesuaian. Penyesuaian dari individu, kelompok maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, ataupun suatu kondisi yang diciptakan. Elemen-Elemen Adaptasi Berikut ini adalah beberapa elemen-elemen adaptasi yaitu 1. Manusia Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara-cara interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan. 2. Lingkungan Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan masukan input bagi manusia sebagai sistem yang adaptif. Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan di sekitar yang mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu atau kelompok 3. Sehat Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang bebas energi dari koping yang inefektif dan mengizinkan manusia berespons terhadap stimulus yang lain Nursalam, 2008 Proses Adaptasi Berikut ini adalah proses adaptasi yaitu Motivasi dan Proses penyesuaian diri Faktor motivasi dapat dikatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri. Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam organisme. Ketegangan dalam ketidakseimbangan merupakan kondisi yang tidak menyenangkan karena sesungguhnya kebebasan dari ketegangan dan keseimbangan dari kekuatan-kekuatan internal lebih wajar dalam organisme apabila dibandingkan dengan kedua kondisi tersebut. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi terhadap manusia disekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk realitas. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sikap yang sehat terhadap realitas dan kontak yang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi proses penyesuaian diri yang sehat. Pola dasar proses penyesuaian diri Dalam penyesuaian diri sehari-hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri. Pada orang dewasa, akan mengalami ketegangan dan frustasi karena terhambatnya keinginan memperoleh rasa kasih sayang, memperoleh anak, meraih prestasi dan sejenisnya. Untuk itu, dia akan berusaha mencari kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan yang ditimbulkan sebagai akibat tidak terpenuhi kebutuhannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Adaptasi Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi proses adaptasi yaitu Kondisi fisik Kepribadian Proses belajar Lingkungan Agama serta budaya Contoh Adaptasi Berikut ini adalah beberapa contoh dari adaptasi yaitu Contoh adaptasi morfologi pada manusia Kulit manusia berganti lebih hitam apabila berada pada lokasi yang panas Rambut lembut pada kulit manusia akan berdiri apabila temperatur udara buruk Apabila telah tua maka rambut manusia akan berambut putih beruban Contoh adaptasi morfologi pada hewan Angsa mempunyai membran pada kakinya karena mencari makanan dikawasan basah Burung pelikan mempunyai paruh berkantung supaya bisa dengan mudah mengangkut makanan untuk anaknya Singa mempunyai taring supaya bisa dengan mudah mencabik mangsanya Contoh adaptasi fisiologi pada manusia Para olahragawan umumnya mempunyai ukuran jantung yang sangat besar dari ukuran jantung semua orang Saat temperatur udara dingin, manusia condong sangat banyak mengeluarkan urine Ketika manusia ketika mengeluarkan keringat waktu kepanasan. Jumlah organ darah merah orang yang hidup di tempat pantai akan sangat sedikit disamalan dengan orang yang hidup di kawasan pegunungan. Mata manusia akan menyelaraskan dengan energi cahaya yang diterimanya. Contoh Adaptasi pada fisiologi pada hewan Onta mempunyai kantong air pada bonggol untuk menyediakan air supaya bertahan tidak minum di padang pasir dalam jangka periode yang lama Burung hantu memiliki pandangan dan pendengaran yang lebih tajam sehingga menguatkan untuk bisa memandang di malam hari Singa laut mempunyai susunan lemak yang kuat untuk bertahan di kawasan dingin dengan membendung panas tubuh supaya tertahan. Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan Bunga Bromelia Merah dan beberapa macam bunga Anggrek sanggup memikat ketertarika serangga penghisap madu, terutama lebah dan lainnya. Demikian Penjelasan Materi Tentang Adaptasi Adalah Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Macam, Tujuan, Konsep, Mekanisme, Prinsip, Bentuk, Aspek, Batasan, Elemen, Proses, Faktor dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
Ketikaterjadi perubahan terhadap kondisi lingkungan, maka mahluk hidup akan melakukan penyesuaian diri atau adaptasi untuk merasa lebih nyaman dan bisa beraktivitas dengan normal. Ketika mahluk hidup tersebut tak mampu untuk menyesuaikan diri, maka ia akan mengalami kematian atau terkana seleksi alam (Amdah, 2011).

Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ADAPTASI MAMALIA LAUT TERHADAP TERMOREGULASI PADA LINGKUNGAN YANG DITINGGALI MARINE MAMMALS ADAPTATION OF TERMOREGULATION IN ENVIRONMENTAL ENVIRONMENT Amira Zahra Azhari 1302619013 Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta. Email amirrazahra Abstract The homeostasis process for thermoregulation involves the form, function and behavior of many animals, mammals are one example of the classification of animals that have changes in temperature in each changing state. Body temperature in animals is influenced by the environment and adjustments in the body, there are animals that can survive the temperature of -2°C even animals in the desert can adjust their body temperature under the blazing 50°C. The discussion this time is about regulating and changing body temperature by linking morpholosophy, physiology and behavior adaptations that work in regulating the internal environment of animals. Mammals are warm-blooded animals Homoiterm and thermoregulation in the body comes from internal metabolism or the external environment. Humans and other mammals, as well as birds, are endothermic, meaning they are warmed largely by the heat produced by metabolism. For marine mammals, isolation is as important as whales and walruses. These animals swim in water that is very cold beyond the core, and these species adapt to places that are almost frozen. Body temperature depends on the balance between the heat produced or absorbed by the heat loss. The lost heat can take place by radiation, convection, conduction and evaporation. Marine mammals can survive at core body temperatures around 36-38 ° C 97-100 ° F even though they do not require much energy from food than mammals that live on land of the same size. Keywords Marine Mammals, Homeostasis, Adaptation, Homoiterm. Abstrak Proses Homeostasis untuk termoregulasi melibatkan bentuk, fungsi dan perilaku bagi banyak hewan, mamalia adalah salah satu contoh klasifikasi hewan yang memiliki perubahan suhu di setiap keadaan yang berubah. Suhu tubuh pada hewan dipengaruhi oleh lingkungannya dan penyesuaian dalam tubuh, ada hewan yang dapat bertahan pada suhu -2°C bahkan hewan di gurun dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dibawah terik 50°C. Pembahasan kali ini mengenai pengaturan dan perubahan suhu tubuh dengan menghubungkan antara adaptasi morfolofi, fisiologi serta tingktah laku yang bekerja dalam mengatur lingkungan internal hewan. Mamalia adalah hewan berdarah Panas Homoiterm dan termoregulasi pada tubuhnya berasal dari metabolisme internal atau lingkungan eksternal. Manusia dan mamalia lain, juga burung, adalah endotermik, artinya mereka dihangatkan sebagian besar oleh panas yang dihasilkan oleh metabolisme. Bagi mamalia laut, isolasi adalah hal penting seperti halnya paus dan walrus. Hewan-hewan ini berenang di air yang sangat dingin melebihi inti, dan spesies ini beradaptasi pada tempat yang bahkan hampir membeku. Suhu tubuh bergantung pada angka keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara radiasi, konveksi, konduksi dan evaporasi. Mamalia laut dapat bertahan pada suhu inti tubuh sekitar 36–38 ° C 97–100 ° F walau tak membutuhkan banyak energi dari makanan daripada mamalia yang hidup di darat dengan ukuran sama. Keywords Mamalia laut, Homeostasis, Adaptasi, Homoiterm. 1. PENDAHULUAN Hewan adalah makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri kondisi internal dalam tubuhnya dengan lingkungan, sedangkan makhluk lain lebih menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam hal ini adalah pada kondisi suhu lingkungan yang berubah ubah di suatu tempat. Khususnya dalam perairan. Hewan khususnya mamalia laut, berupaya menyeimbangkan dan mempertahankan kondisi agat tetap stabil atau dinamis, dapat disebut dengan Homeostatis. Mencapai hal tersebut tubuh hewan melakukan berbagai aktivitas yang dinamakan regulasi. Termoregulasi adalah proses dimana hewan pertahankan suhu tubuh mereka dalam kisaran normal. Suhu tubuh di luar kisaran normal dapat mengurangi efisiensi reaksi enzimatik, mengubah fluiditas seluler membran, dan mempengaruhi proses biokimia sensitif suhu lainnya, berpotensi dengan hasil yang fatal. campbell 2017 Thermoregulasi tergantung pada hewan kemampuan untuk mengontrol pertukaran panas dengan lingkungannya. Pertukaran itu dapat terjadi oleh salah satu dari empat proses radiasi, penguapan, konveksi, dan konduksi. Mamalia laut tentunya akan beradaptasi, Jika terjadi peningkatan suhu udara, maka akan meningkatkan suhu permukaan laut dan berpengaruh terutama pada pola arus dan tekanan udara di berbagai lautan sehingga mengubah pola iklim atau cuaca di permukaan bumi Sterr, 2001. Mamalia laut berisolasi, untuk mengurangi aliran panas di dalam tubuh dan lingkungannya, dan hal itu merupakan adaptasi utama untuk termoregulasi pada mamalia. Isolasi ditemukan baik di permukaan tubuh — rambut dan bulu — dan di bawah— lapisan lemak yang terbentuk oleh jaringan adiposa campbell 2017. Seperti halnya lumba-lumba, paus, singa laut, anjing laut, walrus, dugong dll. mekanisme termoregulasi yang telah berevolusi pada mamalia laut berfungsi tidak hanya untuk menghemat panas, tetapi juga untuk membuangnya jika diperlukan. Dalam pengaturan suhu tubuh bagi mamalia laut, saat perubahan suhu berganti di lingkungan mereka, hewan tersebut mengubah jumlah dan kapasitas darah dan karenanya menjadi panas yang mengalir di antara inti tubuh mereka dan kulit mereka. Vasodilatasi dihasilkan, sehingga sinyal saraf mengendurkan otot-otot dinding pembuluh dan pelebaran pembuluh darah superfisial yang dekat dengan tubuh permukaan. dan aliran darah akan meningkat pada endoterm. 2. PEMBAHASAN 1 HEMOITERM warm-blooded animals Hemoiterm adalah bahasa lain dari hewan berdarah panas, hewan tersebut memiliki suhu tubuh yang stabil di setiap kondisi, karena terdapat reseptor dalam otak hewan tersebut, sehingga mampu mengatur suhu tubuhnya. Sedangkan istilah Homeoterm sendiri adalah hewan yang mampu mengendalikan temperatur tubuhnya hingga selalu konstan atau mendekati konstan walaupun temperatur lingkungannya berubah-ubah. Mamalia laut adalah jenis Homeoterm. Binatang yang demikian itu tentu saja merupakan binatang endotherm. Namun, tidak semua binatang endotherm merupakan binatang homeotherm. 2 ENDOTERM Berdasarkan kemampuan hewan dalam mempertahankan suhu tubuhnya agar relatif konstan dan tidak berubah karena dipengaruhi oleh temperatur sekitarnya, mamalia laut termasuk kedalam golongan Endoterm. Panas untuk termoregulasi dapat berasal dari metabolisme internal atau lingkungan eksternal. Mamalia adalah hewan yang mengatur suhu tubuhnya mengggunakan endotermik, yang artinya mereka menghangatkan tubuh dari dalam dirinya yang dihasilkan oleh metabolisme. Endoterm dapat mempertahankan suhu tubuh stabil bahkan di fluktuasi besar di suhu lingkungan. Dalam lingkungan yang dingin, endoterm menghasilkan panas yang cukup untuk menjaga tubuhnya secara substansial lebih hangat dari lingkungannya dengan meningkatkan laju metabolisme sehingga menghasilkan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, dan dapat meningkatkan produksi panas. Sedangkan saat berada di lingkungan yang panas, mamalia laut akan menekan pengeluaran panas dalam tubuhnya agar tetap pada kondisi suhu normal. 3 PENYEIMBANG KEHILANGAN DAN PEROLEHAN PANAS Mamalia laut seperti Paus atau anjing laut dapat memakai lemak dalam jumlah besar tetapi akibatnya, terlalu panas ketika sangat aktif, maka dari itu paus atau anjing laut harus mampu membuang panas dan karenanya termoregulasi menggunakan metode lain. Yakni a. Konveksi adalah perpindahan panas oleh pergerakan udara atau cairan melewati permukaan, kasus konduksi khusus di mana panas yang ditransfer dari tubuh hangat dipindahkan dari area oleh arus udara atau air. b. Konduksi adalah transfer langsung dari gerakan termal panas antara molekul benda yang bersentuhan dengan satu sama lain, seperti ketika paus yang bersentuhan langsung dengan sinar matahari di luar air. c. Radiasi adalah emisi gelombang elektromagnetik oleh semua benda yang lebih hangat daripada nol absolut. Energi panas dari matahari melakukan perjalanan melalui ruang dan menghangatkan bumi atau paus yang memancar dalam panjang gelombang inframerah. d. Evaporasi adalah penghilangan panas dari permukaan cairan yang kehilangan sebagian molekulnya sebagai gas. Ini adalah proses pendinginan dengan cara berkeringat. Secara biologis, mamalia laut akan mempertahankan suhu tubuh agar tetap konstan dengan mengeluarkan panas yang berlebih atau menahan panas agar tak hilang melalui radiasi, penguapan, konduksi, dan konveksi. Dan itu adalah persamaan dasar biologi termoregulasi. 4 LAPISAN LEMAK DAN BULU Lapisan lemak atau dengan istilah lain yakni Blubber paling sering dianggap sebagai lapisan lemak inert di bawah kulit. Namun, sebenarnya itu adalah jaringan aktif dan kompleks yang terdiri dari bahan yang longgar dan kenyal di mana matriks spons terdiri dari serat kolagen dan volumenya terbuat dari adiposit lemak, atau sel lipid. Blubber, dengan sendirinya, adalah isolator yang baik, karena dapat mencapai 93% lipid dengan kadar air yang sangat sedikit. Karena lipid memiliki konduktansi hanya sekitar sepertiga dari air, ia bertindak sebagai isolator yang relatif baik. Blubber berfungsi sebagai insulator internal bagi mamalia laut, fungsinya untuk menghangatkan badan mamalia. Di perairan kutub, misalnya, kulit ikan paus atau anjing laut akan hanya satu atau dua derajat di atas titik beku. Pada keadaan ini dapat dilihat saat musim kawin tiba, biasanya mamlia laut akan gencar menimbun lemak atau membesarkan tubuh. Misalnya, anjing laut gajah utara Miroungaangiistirostris dapat berkisar antara 50% hingga kurang dari 20% lemak tubuh tergantung pada musim kawin. Jelas, perubahan temporal pada blubber ini berdampak tidak hanya pada termoregulasi, tetapi sebagai daya apung atau cadangan energy atau laktasi. Bulu pada mamalia laut fungsinya untuk menjebak udara kering di sebelah kulit dan menjaga air menjauh dari permukaan kulit. Jadi, gradien di sini berasal dari kulit luar dengan permukaan kulit yang hangat dan lapisan luar bulu yang dingin. Contoh yang paling banyak dikutip tentang penggunaan bulu oleh mamalia laut adalah bahwa berang-berang laut dan memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana hewan ini hidup di lingkungan yang dingin Williams et al., 1992. 5 TERMOREGULASI PERILAKU Mekanisme yang dibahas di sub bab sebelumnya mengenai internal tubuh mamalia laut saja, namun ada pula tingkah laku mamalia laut terhadap termoregulasi. Contohnya seekor Berang-berang laut sering terlihat mengambang dengan keempat cakar keluar dari air. Cakar sangat vaskular, tetapi tidak terisolasi dengan baik dengan bulu. Dengan demikian, mereka akan menjadi sumber kehilangan panas yang luar biasa jika bersentuhan dengan air. Berang-berang menjauhkan kaki dari air jika mereka mencoba tetap hangat. Di pantai, baik anjing laut dan singa laut akan bergerak naik atau turun di daerah pasang surut untuk mendinginkan atau menghangatkan tubuh mereka. Ketika terlalu panas, singa laut akan memaksimalkan luas permukaan mereka dengan merentangkan sirip mereka, sementara jika terlalu dingin, mereka berbaring di atas sirip mereka. Figure 1. singa lait sedang merentangkan siripnya. Anjing laut gajah akan membalikkan pasir yang sejuk ke punggung mereka untuk membantu menjaga suhu tubuh mereka turun pada hari-hari yang cerah, dan anjing laut biksu Hawaii Monachus schauinslandi akan menemukan tempat teduh di bawah semak-semak atau di jurang-jurang kecil di atas pulau karang panas dan berpasir. Namun, semua mekanisme perilaku ini tidak unik untuk mamalia laut, kecuali bahwa hewan memiliki kemampuan untuk menggunakan laut untuk mendinginkan seperlunya. Contoh yang baik untuk memberi makan dan termoregulasi adalah paus bungkuk Megaptera novaean-gliae yang datang ke perairan Alaska yang sejuk selama musim panas untuk mencari makan, tetapi menuju selatan untuk menghangatkan, perairan Hawaii untuk berkembang biak. Ulasan pola perilaku ini untuk pinnipeds ditemukan di King 1983. 6 ADAPTASI PEREDARAN DARAH UNTUK MENYESUAIKAN SUHU TUBUH Di daerah adaptasi vaskular untuk termoregulasi inilah mamalia laut telah mengembangkan beberapa adaptasi yang tidak biasa. Yang pertama disebut rete mirabile, yang merupakan bahasa Latin untuk "jaring yang indah." Jaring ini, yang merupakan penukar panas sewaan-balik, menggunakan jaringan pembuluh darah dan arteri yang saling berkaitan sehingga darah dingin yang kembali dari ekstremitas di pembuluh darah mengalir di samping darah hangat yang mengalir ke kaki di arteri. Figure 2. Penukar panas arus berlawanan. Sistem pertukaran arus balik memerangkap panas dalam inti tubuh, sehingga mengurangi kehilangan panas dari ekstremitas, terutama ketika mereka direndam dalam air dingin atau bersentuhan dengan es atau salju. Intinya, panas dalam darah arteri yang muncul dari inti tubuh ditransfer langsung ke darah vena yang kembali daripada hilang ke lingkungan. campbell 2017 Karena darah mengalir melalui arteri dan vena dalam arah yang berlawanan, sistem ini memungkinkan pertukaran panas menjadi sangat efisien. Saat darah hangat bergerak keluar di arteri dari tubuh intinya, ia memindahkan panas ke darah yang lebih dingin di pembuluh darah yang kembali dari ekstremitas. Yang terpenting, panas ditransfer sepanjang seluruh penukar, memaksimalkan kurs pertukaran panas dan meminimalkan kehilangan panas ke lingkungan. 3. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hewan adalah makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri kondisi internal dalam tubuhnya dengan lingkungan, sedangkan makhluk lain lebih menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam hal ini adalah pada kondisi suhu lingkungan yang berubah ubah di suatu tempat. Suhu yang tinggi akan mengakibatkan aktivitas molekul semakin tinggi karena energy kinetiknya makin besar dan kemungkinan terjadinya tumbukan antara molekul satu dengan molekul lain akan semakin besar juga . Mencapai hal tersebut tubuh hewan melakukan berbagai aktivitas yang dinamakan regulasi. Suhu tubuh di luar kisaran normal dapat mengurangi efisiensi reaksi enzimatik, mengubah fluiditas seluler membran, dan mempengaruhi proses biokimia sensitif suhu lainnya, berpotensi dengan hasil yang fatal. mekanisme termoregulasi yang telah berevolusi pada mamalia laut berfungsi tidak hanya untuk menghemat panas, tetapi membuang jika tidak diperlukan. Saran Harapan saya semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari tulisan yang saya buat. Berdasarkan materi yang saya paparkan terkait termoregulasi pada mamalia laut, masih terdapat banyak sekali kekurangan. Salah satunya kurangnya referensi yang digunakan. Saran kepada penulis untuk mencantumkan referensi lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA Lisa A. Urry dkk 2017. Campbell Biology, elevel edition, 330 Hudson Street, New York 10013 Campbell Neil A, Jane B reece dkk. 2004, Campbell Biology, edisi kelima jilid 3, PT. Penerbit Erlangga. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2009 Reece - Campbell Biology 11th Edition. Deniro, Baru Sadarun, dkk 2017. Pengaruh Kenaikan Suhu Air Laut Terhadap Tingkah Laku Ikan Karang Amblyglyphidodon Curacao Pada Wadah Terkontrol Biosfer Jurnal Pendidikan Biologi, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo. Siswanto 2016. Thermoregulasi. Mata Kuliah Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana Maulana Rhesa Agung 2012. Perubahan Kondisi Fisiologis Ikan Mas Cyprinus Carpio L. Akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran Dan Suhu Lingkungan. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Lisca Yosa dkk 2017. Makalah Termoregulasi Pada Hewan. Departemen Teknologi STIKIP PGRI, Banjarmasin. Hal 4-15 Maulia Zahrotul 2013. Diakses Tanggal 12 Juni 2020. What When How 2015. Diakses Tanggal 12 Juni 2020. Alicia I Guerrero, Tracey L Rogers 2019. From Low to High Latitudes Changes in Fatty Acid Desaturation in Mammalian Fat Tissue Suggest a Thermoregulatory Role. PMC article, Bethesda, USA. Chambault Philippine dkk 2018. Sea Surface Temperature Predicts the Movements of an Arctic Cetacean The Bowhead Whale . PMC article, Bethesda, USA. Rosen David A S 2007. Thermal and Digestive Constraints to Foraging Behaviour in Marine Mammals. PMC article, Bethesda, USA Ballantyne Coco 2009. Diakses Tanggal 13 Juni 2020. Gauthier Angela dkk 2001. Thermoregulation in Marine Mammals. The University of Arizona. Terrien Jeremy 2011. Behavioral Thermoregulation in Mammals A Review. PMC article, Bethesda, USA Khan Academy 2009. Diakses Tanggal 13 Juni 2020. Maulana Rhesa Agung 2012. Perubahan Kondisi Fisiologis Ikan Mas Cyprinus Carpio L. Akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran Dan Suhu Lingkungan. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Sri Lestari 2016 Termoregulasi Hewan Endoterm Dan Ektoterm. Pendidikan Ipa Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Most fatty acids FAs making up the adipose tissue in mammals have a dietary origin and suffer little modification when they are stored. However, we propose that some of those FAs, specifically those that can be synthesised or modified by mammals, are also being influenced by thermal forces and used as part of the mechanism to regulate core body temperature. As FA desaturation increases, adipose tissues can reach colder temperatures without solidifying. The ability to cool the superficial fat tissues helps create a thermal gradient, which contributes to body heat loss reduction. Therefore, it is expected that animals exposed to colder environments will possess adipose tissues with higher proportions of desaturated FAs. Here, through a model selection approach that accounts for phylogeny, we investigate how the variation in FA desaturation in 54 mammalian species relates to the thermal proxies latitude, physical environment terrestrial, semi-aquatic and fully-aquatic and hair density. Results The interaction between the environment terrestrial, semi or fully-aquatic and the latitude in which the animals lived explained best the variation of FA desaturation in mammals. Aquatic mammals had higher FA desaturation compared to terrestrial mammals. Semi-aquatic mammals had significantly higher levels of desaturated FAs when living in higher latitudes whereas terrestrial and fully-aquatic mammals did not. To account for dietary influence, a double bond index was calculated including all FAs, and revealed no correlation with latitude in any of the groups. Conclusions We propose that FA modification is an important component of the thermoregulatory strategy, particularly in semi-aquatic mammals. Potentially this is because, like terrestrial mammals, they experience the greatest air temperature variations across latitudes, but they lack a thick fur coat and rely primarily on their blubber. Unlike fully-aquatic mammals, extremely thick blubber is not ideal for semi-aquatic mammals, as this is detrimental to their manoeuvrability on land. Therefore, the adipose tissue in semi-aquatic mammals plays a more important role in keeping warm, and the modification of FAs becomes crucial to withstand cold temperatures and maintain a pliable foraging models of terrestrial mammals are concerned primarily with optimizing time/energy budgets, models of foraging behaviour in marine mammals have been primarily concerned with physiological constraints. This has historically centred on calculations of aerobic dive limits. However, other physiological limits are key to forming foraging behaviour, including digestive limitations to food intake and thermoregulation. The ability of an animal to consume sufficient prey to meet its energy requirements is partly determined by its ability to acquire prey limited by available foraging time, diving capabilities and thermoregulatory costs and process that prey limited by maximum digestion capacity and the time devoted to digestion. Failure to consume sufficient prey will have feedback effects on foraging, thermoregulation and digestive capacity through several interacting avenues. Energy deficits will be met through catabolism of tissues, principally the hypodermal lipid layer. Depletion of this blubber layer can affect both buoyancy and gait, increasing the costs and decreasing the efficiency of subsequent foraging attempts. Depletion of the insulative blubber layer may also increase thermoregulatory costs, which will decrease the foraging abilities through higher metabolic overheads. Thus, an energy deficit may lead to a downward spiral of increased tissue catabolism to pay for increased energy costs. Conversely, the heat generated through digestion and foraging activity may help to offset thermoregulatory costs. Finally, the circulatory demands of diving, thermoregulation and digestion may be mutually incompatible. This may force animals to alter time budgets to balance these exclusive demands. Analysis of these interacting processes will lead to a greater understanding of the physiological constraints within which the foraging behaviour must NeilCampbell Neil A, Jane B reece dkk. 2004, Campbell Biology, edisi kelima jilid 3, PT. Penerbit Termoregulasi Pada Hewan. Departemen Teknologi STIKIP PGRILisca Yosa DkkLisca Yosa dkk 2017. Makalah Termoregulasi Pada Hewan. Departemen Teknologi STIKIP PGRI, Banjarmasin. Hal 4-15Sea Surface Temperature Predicts the Movements of an Arctic Cetacean The Bowhead WhaleChambault Philippine dkk 2018. Sea Surface Temperature Predicts the Movements of an Arctic Cetacean The Bowhead Whale. PMC article, Bethesda, in Marine Mammals. The University of ArizonaAngela GauthierDkkGauthier Angela dkk 2001. Thermoregulation in Marine Mammals. The University of Hewan Endoterm Dan Ektoterm. Pendidikan Ipa Program PascasarjanaSri LestariSri Lestari 2016 Termoregulasi Hewan Endoterm Dan Ektoterm. Pendidikan Ipa Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta

pengertiandari adaptasi sosial, yakni: 1. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. 2. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan. 3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi berubah. 4. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan. 5.
Jawaban Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat misalnya NaOH. Sabun terutama mengandung c12 dan c16 selain itu juga mengandung asam adalah proses pembentukan senyawa nitrat dari senyawa amonium. Proses ini merupakan proses di mana ion ammonium dioksidasi menjadi ion nitrit, serta ion nitrit menjadi ion nitrat. Proses ini dapat terjadi di tanah, air laut, maupun air adalah metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara cairan larutan dan padatan. Penelitianini bertujuan untuk mempelajari daya adaptasi tiga spesies ikan patin yang dipelihara di lokasi berbeda. Ikan patin siam, patin jambal, dan patin pasupati dengan rataan bobot 20 g Penampilan fenotipe suatu organisme ditentukan oleh faktor genotipe dan faktor lingkungan tempat organisme tersebut hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya adaptasi tiga spesies ikan patin yang dipelihara di lokasi berbeda. Ikan patin siam, patin jambal, dan patin pasupati dengan rataan bobot 20 g dipelihara di tiga lokasi yang berbeda, yaitu kolam air tenang, tambak, dan keramba jaring apung. Pemeliharaan ikan dilakukan selama empat bulan. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa pelet komersial dengan kadar protein 30%–32%. Jumlah pakan yang diberikan pada bulan kesatu sampai keempat secara berturut-turut adalah sebanyak 5%, 4%, dan 3% dari biomassa ikan per hari. Pakan diberikan dengan frekuensi tiga kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang signifikan antara genotipe ikan patin dengan lingkungan ekosistem yang berbeda dan daya adaptasi yang spesifik dari ketiga spesies ikan patin. Ketiga spesies ikan patin memiliki pertumbuhan sama bila dipelihara di kolam air tenang. Ikan patin jambal tumbuh dengan baik P0,05. Ketiga spesies ikan patin mempunyai daya adaptasi lingkungan yang sempit sehingga budidayanya akan optimal jika dilakukan di lokasi tertentu saja. The phenotypic appearance of an organism is determined by genotypes and environmental factors in which the organism lives. This study aims to study the adaptability of three species of pangasiids reared in three different environments. Three species of catfish Siamese pangasiid, jambal pangasiid, and pasupati with an average weight of 20 gwere kept in stagnant water pond, brackishwater pond, and floating net cage. Fishes were reared for four months. During the rearing, fish were fed by commercial pellets with 30%-32% protein content. The amount of feed given in the first month to the fourth month was 5%, 4%, and 3% of the biomass per day. Feed was given three times a day. The results showed the significant interaction between pangasiid genotype and environment, and specific adaptability on three species of pangasiid. Jambal pangasiid grew better in floating net cage SGR Pasupati pangasiid grew better in stagnant water pond SGR Siamese pangasiid grew better in stagnant water pond SGR and brackishwater pond SGR The three species of catfish have a narrow environmental adaptability so that the cultured will be optimal if done in a particular location. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534 253Jurnal Riset Akuakultur, 12 3, 2017, 253-261 Korespondensi Balai Riset Pemuliaan Ikan. Jl. Raya SukamandiNo. 2, Subang, Jawa Barat + 62 260 520500E-mail evitahapari online di ADAPTASI TIGA SPESIES IKAN PATIN PADA LINGKUNGAN YANG BERBEDAEvi Tahapari*, Jadmiko Darmawan*, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi*** Balai Riset Pemuliaan Ikan** Pusat Riset PerikananNaskah diterima 24 November 2017; Revisi final 28 Desember 2017; Disetujui publikasi 28 Desember 2017ABSTRAKPenampilan fenotipe suatu organisme ditentukan oleh faktor genotipe dan faktor lingkungan tempatorganisme tersebut hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya adaptasi tiga spesies ikan patinyang dipelihara di lokasi berbeda. Ikan patin siam, patin jambal, dan patin pasupati dengan rataan bobot20 g dipelihara di tiga lokasi yang berbeda, yaitu kolam air tenang, tambak, dan keramba jaring ikan dilakukan selama empat bulan. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa peletkomersial dengan kadar protein 30%–32%. Jumlah pakan yang diberikan pada bulan kesatu sampai keempatsecara berturut-turut adalah sebanyak 5%, 4%, dan 3% dari biomassa ikan per hari. Pakan diberikan denganfrekuensi tiga kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang signifikan antara genotipeikan patin dengan lingkungan ekosistem yang berbeda dan daya adaptasi yang spesifik dari ketiga spesiesikan patin. Ketiga spesies ikan patin memiliki pertumbuhan sama bila dipelihara di kolam air tenang. Ikanpatin jambal tumbuh dengan baik P0,05. Ketigaspesies ikan patin mempunyai daya adaptasi lingkungan yang sempit sehingga budidayanya akan optimaljika dilakukan di lokasi tertentu KUNCI ikan patin; genotipe; lingkungan; fenotipeABSTRACT Adaptability of three species of pangasiid in different environment. By Evi Tahapari, JadmikoDarmawan, and Raden Roro Sri Pudji Sinarni DewiThe phenotypic appearance of an organism is determined by genotypes and environmental factors in which theorganism lives. This study aims to study the adaptability of three species of pangasiids reared in three differentenvironments. Three species of catfish Siamese pangasiid, jambal pangasiid, and pasupati with an average weight of20 gwere kept in stagnant water pond, brackishwater pond, and floating net cage. Fishes were reared for four the rearing, fish were fed by commercial pellets with 30%-32% protein content. The amount of feed given in thefirst month to the fourth month was 5%, 4%, and 3% of the biomass per day. Feed was given three times a day. Theresults showed the significant interaction between pangasiid genotype and environment, and specific adaptability onthree species of pangasiid. Jambal pangasiid grew better in floating net cage SGR Pasupatipangasiid grew better in stagnant water pond SGR Siamese pangasiid grew better in stagnantwater pond SGR and brackishwater pond SGR The three species of catfishhave a narrow environmental adaptability so that the cultured will be optimal if done in a particular pangasius; genotype; environment; phenotypePENDAHULUANIkan patin merupakan salah satu komoditasprioritas air tawar yang dibudidayakan di patin termasuk ke dalam famili Pangasiidae,merupakan salah satu jenis ikan konsumsi air tawaryang bernilai ekonomis tinggi. Ikan patin banyakdiminati oleh masyarakat, terutama di Sumatera danKalimantan. Dari 25 jenis ikan patin yang ada, 14 jenisdi antaranya terdapat di Indonesia Gustiano et al.,2003. Beberapa jenis ikan patin sebagai ikan budidayasudah banyak dikenal di masyarakat, di antaranya adalahikan patin siam, patin jambal, dan patin pasupati. Ikanpatin siam memiliki karakter fekunditas yang tinggidan dagingnya berwarna merah. Ikan patin jambal 254 Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534Daya adaptasi tiga spesies ikan patin pada lingkungan yang berbeda Evi Tahaparimemiliki karakter warna daging yang putih sehinggamemenuhi standar kualitas ekspor, namunfekunditasnya rendah. Ikan patin pasupati merupakanikan patin hasil hibridisasi antara ikan patin siam betinadengan ikan patin jambal jantan, yang memilikikarakter warna daging putih serta dapat diproduksidalam jumlah besar seperti halnya ikan patin siamLRPTBPAT, 2006.Budidaya ikan patin dilakukan pada kondisilingkungan yang sangat beragam seperti ketinggianyang berbeda, kualitas air yang berbeda, dan sistemmanajemen budidaya yang berbeda. Kemampuanadaptasi ikan patin siam, ikan patin jambal, dan ikanpatin pasupati pada lingkungan yang berbeda selamaini belum diketahui sehingga perlu dilakukan kajianuntuk mengevaluasi adanya interaksi antara faktorlingkungan dan genotipe ikan patin. Pemahamantentang interaksi genotipe dengan lingkungandiperlukan untuk membantu proses identifikasigenotipe unggul. Cara yang umum digunakan untukmengenali genotipe ideal adalah dengan mengujiseperangkat genotipe atau varietas harapan padabeberapa lingkungan. Berdasarkan pada hasil analisisvariannya akan diketahui ada tidaknya interaksigenotipe dengan lingkungan GxE. Interaksi GxE dapatdigunakan untuk mengukur stabilitas suatu genotipeLin & Binns, 1988 karena stabilitas fenotipe padasuatu kisaran lingkungan tergantung dari besarnyainteraksi GxE. Jika tidak terjadi interaksi GxE, makapenentuan genotipe ideal akan sangat mudahdilakukan, yaitu dengan memilih genotipe-genotipeharapan dengan rata-rata hasil yang lebih tinggi. Namunapabila terjadi interaksi GxE, genotipe akan diuji diberbagai lokasi untuk mengukur kemampuan dayahasilnya yang berbeda pada setiap lokasi ini berarti juga hasil tertinggi suatu genotipe padasuatu lingkungan tertentu belum tentu memberikanhasil tertinggi pula pada lingkungan yang berbeda. Halyang demikian akan menyulitkan dalam pemilihangenotipe ideal yang beradaptasi dan stabil pada semualingkungan Perkins & Jinks, 1968.Penampilan yang diperlihatkan oleh suatu individudisebut fenotipe yang merupakan hasil ekspresi daripenampilan genotipe individu pada suatu lingkungantertentu dan interaksinya Falconer, 1989. Besarnyapengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan individudan adanya tanggapan dari tiap genotipe terhadapperubahan lingkungan memerlukan kajian khususmengenai interaksi genotipe x lingkungan. Kajianinteraksi genotipe x lingkungan telah banyakdipaparkan, antara lain oleh Yan et al. 2000. Macaminteraksi tersebut penting diketahui karena dapatmenghambat kemajuan seleksi dan mengganggupemilihan strain unggul dalam pengujian di lapanganEberhart-Russell, 1966 dan seringkali menyulitkanpengambilan kesimpulan secara akurat dalampercobaan varietas/genotipe dalam kisaran lingkunganyang luas Nasrullah, 1981.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajariinteraksi antara faktor genotipe dengan lingkungan,dan daya adaptasi tiga spesies ikan patin yangdipelihara di tiga lokasi berbeda. Kegiatan penelitianmeliputi kegiatan pembesaran yang dilakukan di kolamair tenang, keramba jaring apung dan tambakbersalinitas DAN METODEIkan UjiSpesies ikan uji yang digunakan dalam penelitianini adalah ikan patin siam Pangasianodonhypophthalmus, ikan patin jambal Pangasius djambal,dan ikan patin pasupati yang merupakan hasilpersilangan antara ikan patin siam betina dengan ikanpatin jambal jantan. Ikan diperoleh dari Balai RisetPemuliaan Ikan di Sukamandi. Ukuran ikan yangdigunakan sekitar 20 PercobaanEvaluasi pertumbuhan ketiga spesies ikan patindilakukan di tiga kondisi yang berbeda, yaitu kolamair tenang air tawar, tambak bersalinitas 3,9-7g/L, dan keramba jaring apung. Kolam air tenangdilengkapi saluran pemasukan air dengan debit 0,2-0,5 L/detik yang digunakan berlokasi di Balai RisetPemuliaan Ikan Sukamandi, Jawa Barat. Tambakbersalinitas yang digunakan berlokasi di KecamatanBelanakan Kabupaten Subang, Jawa Barat dan Lokasikeramba jaring apung berada di Waduk DarmaKuningan, Jawa Barat. Kondisi lingkungan pada ketigalokasi tersebut disajikan pada Tabel PakanSelama pemeliharaan, ikan diberi pakan berupapelet komersial dengan kadar protein 30%–32%. Jumlahpakan yang diberikan pada bulan kesatu sampaikeempat adalah sebanyak 5%–3% dari biomassa ikanper hari. Pakan diberikan dengan frekuensi tiga yang diamati selama penelitianberlangsung adalah pertumbuhan, konversi pakan, dansintasan. Laju pertumbuhan spesifik, konversi pakan,dan sintasan dihitung dengan menggunakan rumus Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534 255Jurnal Riset Akuakultur, 12 3, 2017, 253-261Laju pertumbuhan spesifik Castell & Tiews, 1980Konversi pakan NRC, 1977KP = Konversi pakanWt = Bobot total ikan pada akhir penelitian gWo = Bobot total ikan pada awal penelitian gD = Bobot total ikan yang mati selama penelitian gSintasan SRAnalisis DataData yang diperoleh dalam penelitian iniditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel. Untukmengetahui pengaruh lingkungan, jenis ikan patin, danada/tidaknya interaksi antara lingkungan dan spesiesyang berbeda terhadap pertumbuhan, konversi pakanFCR, dan sintasan maka dilakukan analisis variansiANOVA berdasarkan Uji-F. Analisis variansi dilakukandengan menggunakan program SPSS versi 19. Jikaterdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuanpada taraf selang kepercayaan 95%, maka dilakukanuji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil LSD,least significant differences untuk menilai adanyaperbedaan signifikan antar DAN BAHASANPertumbuhanFenotipe pada ikan tergantung kepada genotipe,lingkungan, dan interaksi antara genotipe danlingkungan. Respons spesifik terhadap lingkungan yangberagam mengakibatkan adanya interaksi antaragenotipe dan lingkungan GxL, pengaruh interaksiyang besar secara langsung akan mengurangikontribusi dari genetik dalam penampilan akhirGomez & Gomez, 1985. Uji daya adaptasi dari tigaspesies ikan patin pada beberapa lokasi perlu dilakukanuntuk mengetahui sifat-sifat unggul dari setiapspesies. Berdasarkan Tabel 2, nilai signifikansilingkungan, spesies, dan interaksi lingkungan xspesies menunjukkan angka 0,000 atau 0,05The value followed by the same superscript letters in the same line did not significantly different P> EnvironmentSpesies ikan patin Species of pangasiid Tabel 3. Laju pertumbuhan spesifik %/hari tiga spesies ikan patin pada lingkunganyang berbeda selama 4 bulan pemeliharaanTable 3. Specific growth rate %/day of three species of pangasiid on different environmentcondition during 4 months of rearing Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534 257Jurnal Riset Akuakultur, 12 3, 2017, 253-261karena kondisi lingkungan budidaya di KJA yang relatifsama dengan kondisi habitat asli ikan patin jambal dialam yaitu di sungai-sungai besar yang memiliki arusyang relatif kuat dan kedalaman yang stabil sehinggaberakibat pada kadar oksigen terlarut dalam kisaranoptimal 3,6-8 mg/L dan fluktuasi suhu air yang relatifkecil. Menurut Slembrouck et al. 2005, habitatPangasius jambal hidup di sungai-sungai besar di PulauJawa, Sumatera, dan Kalimantan yang secara umumkondisi perairannya memiliki arus yang kuat dankedalaman yang stabil. Demikian juga dilaporkanbahwa pemeliharaan di keramba, benih ikan atau indukpatin jambal memperlihatkan tingkat pertumbuhanyang lebih tinggi daripada ikan patin siam. Organismedengan kualitas genetik yang baik akan menghasilkanpenampilan fenotipe yang optimal jika didukung olehlingkungan yang sesuai dengan kebutuhan organismetersebut. Namun demikian, organisme dengan kualitasgenetik yang rendah tidak akan menghasilkanpenampilan fenotipe optimal meskipun kualitaslingkungannya diperbaiki Tave, 1996; Noor, 2000.Pemilihan spesies ikan patin yang tepat untukdikembangkan pada lokasi yang spesifik akanmemengaruhi produktivitas. Pemahaman interaksigenotipe x lingkungan sangat diperlukan untukmengidentifikasi genotipe yang hasilnya tinggi padalingkungan spesifik atau stabil pada lingkungan yangluas. Pemilihan genotipe untuk lingkungan spesifikdidasarkan pada nilai duga interaksi suatu genotipe xlingkungan yang nyata menggambarkan kemampuansuatu genotipe mengekspresikan sebagian besar gen-gen yang menguntungkan pada lingkungan tertentusehingga memberikan hasil yang tinggi. Dengandemikian, interaksi genotipe x lingkunganmenentukan ekspresi gen terhadap keragaan suatukarakter Sujiprihati et al., 2006; Abdulai et al., 2007.Demikian juga jika dicermati pada ketiga spesies ikanpatin yang dipelihara di tambak cenderung memilikinilai laju pertumbuhan yang relatif tinggi Tabel 3, halini menunjukkan bahwa lingkungan budidaya yangbersalinitas memberikan efek yang positif terhadappeningkatan laju pertumbuhan ikan. Setiawati danSuprayudi 2003 dari hasil penelitiannya melaporkanbahwa ikan nila merah yang dipelihara pada mediabersalinitas menunjukkan adanya perbedaan lajupertumbuhan spesifik yang lebih baik P0,05, namun demikian berpengaruh terhadaplaju pertumbuhan serupa dilaporkan Tahapari 2013 bahwanilai rasio konversi pakan pada pembesaran ikan patinSiam dan Pasupati yang dipelihara di kolam air tawardan di tambak salinitas rendah 0,05The value followed by the same superscript in the same coloumn did not significantly different P> EnvironmentSpesies ikan patin Species of pangasiid Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534 259Jurnal Riset Akuakultur, 12 3, 2017, 253-261plankton; 5,9% saresah tumbuhan; 50,10% moluska;5,96% pelet dan 23,19% detritus Tahapari, 2013.Informasi ini memberikan gambaran bahwa pakan alamimemberikan kontribusi yang relatif efektif dalammendukung pertumbuhan ikan patin dan dapatmenekan nilai konversi pakanTahapari, 2013.SintasanBerdasarkan Tabel 6, nilai signifikansi lingkungan,spesies, dan interaksi lingkungan x spesiesmenunjukkan angka > 0,05 alfa yang berarti bahwalingkungan, spesies, dan interaksi lingkungan xspesies tidak berpengaruh secara signifikan Tabel 7, sintasan selama penelitianberkisar antara 78,67-98,33%. Hasil analisis sidik ragammenunjukkan pengaruh yang tidak nyata antar spesiesterhadap lingkungan yang berbeda P>0,05. Hasil yangdiperoleh pada penelitian ini tidak jauh berbeda denganyang dilaporkan Tahapari et al. 2016 bahwa sintasanpada pemeliharaan ikan patin Siam dan Pasupati ditambak dengan salinitas 1-8 ppt berkisar antara 90,67-97,67%. Tingkat sintasan ikan selama pemeliharaantergolong baik. Menurut Fatimah 1992 dalam Murjani2011, bahwa sintasan ikan sangat bergantung padadaya adaptasi ikan terhadap makanan dan lingkungan,status kesehatan ikan, padat tebar, dan kualitas airyang cukup untuk mendukung ikan patin siam, patin jambal, danpatin pasupati secara signifikan dipengaruhi olehfaktor genotipe, lingkungan, dan interaksi antaragenotipe dan lingkungan. Ikan patin jambal tumbuhdengan baik jika dipelihara di keramba jaring apungKJA dengan laju pertumbuhan spesifik LPS2,51±0,15%. Ikan patin pasupati tumbuh dengan baikjika dipelihara di kolam air tenang KAT dengan LPS2,05±0,03%. Ikan patin siam tumbuh dengan baik jikadipelihara di kolam air tenang dan tambak dengan LPS2,02±0,05% dan 2,31±0,09%. Tingkat konversi pakansangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. KonversiTabel 6. Analisis variansi pengaruh lingkungan, spesies, dan interaksi lingkungan x spesiesterhadap terhadap sintasanTable 6. Analysis of the variance of environment, species, and environment x species interaction impacton survival rateTabel 7. Sintasan % tiga spesies ikan patin pada lingkungan yang berbeda selama 4 bulanpemeliharaanTable 7. Survival rate % of three species of pangasiid in different environment during 4 months ofrearingJumlah kuadrat df Rataan kuadrat F Sig. Sum of squares df Mean square F Environment 2 .052Spesies Species 2 .258Interaksi lingkungan x spesiesInteraction environment x 4 .399Galat Error 18 koreksi Corrected total 26Sumber Sourcea. R2 = R Squared = .441 Adjusted R Squared = .193Siam Jambal PasupatiKolam air tenang Stagnant water pond Brackishwater pond jaring apung Floating net cage yang diikuti huruf superskrip yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata P>0,05The value followed by the same superscript in the same coloumn did not significantly different P> EnvironmentSpesies ikan patin Species of pangasiid 260 Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534Daya adaptasi tiga spesies ikan patin pada lingkungan yang berbeda Evi Tahaparipakan pada ikan patin jambal lebih rendah apabiladipelihara di tambak 1,42±0,15 atau keramba jaringapung 1,33±0,06. Konversi pakan ikan patin pasupatiyang dipelihara di tambak 1,61±0,12 atau kolam airtenang 1,68±0,09 relatif lebih rendah. Pada ikanpatin siam, konversi pakan di tambak lebih rendah1,35±0,11 jika dibandingkan dipelihara di KJA danKAT. Sintasan pada tiga spesies ikan patin tidakdipengaruhi oleh lingkungan, spesies, dan interaksilingkungan x spesies. Ketiga spesies ikan patinmempunyai daya adaptasi lingkungan yang sempitsehingga budidayanya akan optimal jika dilakukan dilokasi tertentu TERIMA KASIHPenulis menyampaikan rasa terima kasih danpenghargaan yang setulus-tulusnya kepada para teknisikomoditas patin Balai Riset Pemuliaan Ikan,Sukamandi dan pihak-pihak yang terlibat selamakoleksi data maupun dalam penyelesaian makalah ACUANAbdulai, Sallah, & Safo-Kantanka, O.2007. Maize grain yield stability analysis in fullseason lowland maize in Ghana. Int. J. Agri. Biol.,91, D., Robisalmi, A., & Fajarwati, D. 2011.Evaluasi daya tahan larva ikan nila Oreochromisniloticus pada media bersalinitas pp. 37-43.Surabaya, Prosiding Seminar Nasional Kelautan D. & Listiyowati, N. 2015. Interaksigenotipe dengan lingkungan, adaptabilitas, danstabilitas penampilan fenotipik empat varietasunggul ikan nila Oreochromis niloticus. Jurnal RisetAkuakultur, 101, D. & Muslikhin. 2011. Performance of redtilapia in three different levels of salinity. Ind. 62, & Tiews, K. 1980. Report of the EIFAC,IUNS and ICES Working Group on the standardiza-tion of methodology in fish nutrition research Germany, EIFAC & Russel, 1966. Stability param-eters for comparing varieties. Crop Sci., 6, 1989. Introduction to quantitative genet-ics p. 438. New York John Willey and Sons. Inc..Gomez, & Gomez, 1985. Statistical proce-dures for agricultural research p. 680. Canada JohnWilley & Sons, R., Sudarto., & Pouyaud, L. 2003.Bagaimana Mengenali Patin Jambal. Dalam PetunjukTeknis Pembenihan Ikan Patin Indonesia, PangasiusLin, & Binns, 1988. A Method of AnalysingCultivar x Locations x Year Experiment A NewStability Parameter. Theor. Appl. Genet. 76, N., Ariyanto, D., & Kusrini, E. 2008.Keragaman pertumbuhan beberapa strain tilapiapada beberapa lingkungan budidaya pp. 63-66.Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta. ProsidingTeknologi Perikanan 2006. Dokumen usulan pelepasan patinhibrida 14 hlm. Sukamandi Loka Riset Pemuliaandan Teknologi Budidaya Perikanan Air Olesen, I., Odegard, J., Kolstad, K., & Dan, 2008. Genotype by environment interac-tion for harvest body weight and survival of niletilapia Oreochromis niloticus in brackiswater andfreshwater ponds. International Symposium onTilapia in Aquaculture, p. A. 2011. Budidaya beberapa varietas ikansepat rawa Trichogaster trichopterus Pall denganpemberian pakan komersial. Jurnal Fish Scientiae,12, 214– Research Council NRC. 1977. Nutrient Re-quirement of Warmwater Fishes p. 78. National Aca-demic Press. Washington 1981. A modified prosedure for identify-ing varietal stability. Agric. Sci., 34, 2000. Genetika ternak p. 200. JakartaPenebar & Jinks, 1968. Environmental andGenotype-Environmental Component of Varia-bility. III. Multiple Lines and Crosses. Heredity,23, A., Setyawan, P., & Listiyowati, N. 2011.Keragaan pertumbuhan benih dua persilangan ikannila Oreochromis sp. pada media bersalinitas Surabaya, Prosiding Seminar NasionalKelautan P., Kause, A., Mulder, Martin, Parsons, Davidson, J., Rexroar, van Arendonk, & Komen, H. 2013.Genotype-by-environment interaction of growthtraits in rainbow trout Oncorhynchus mykiss acontinental scale study. Journal of Animal Science,91, J., Komarudin, O., Maskur., & Legendre,M. 2005. Petunjuk Teknis Pembenihan Ikan PatinIndonesia, Pangasius djambal p. 143. JakartaKerjasama IRD dan Pusat Riset Perikanan Riset Kelautan dan S., Azrai M., & Yuliandry, A. 2006.Keragaan genotipe jagung bermutu protein tinggiQPM di dua tipologi lahan yang 112, p. 3-14, IRD-DKP. Copyright 2017, Jurnal Riset Akuakultur, e-ISSN 2502-6534 261Jurnal Riset Akuakultur, 12 3, 2017, 253-261Sutrisno. 2008. Penentuan Salinitas Air dan JenisPakan Alami Yang Tepat dalam Pemeliharaan BenihIkan Sidat Anguilla Bicolor. Jurnal Akuakultur In-donesia, 71, 71– M. & Suprayudi, 2003. Pertumbuhandan efisiensi pakan ikan nila merah Oreochromissp. yang dipelihara pada media bersalinitas. JurnalAkuakultur Indonesia, 21, 27– 1979. Principle of Warmwater Aquacul-ture p. 375. New York John Willey and Sons E. 2013. Pembesaran Ikan Patin Siam danPasupati pada Media Pemeliharaan Berbeda p. 1-5.Yogjakarta, Prosiding Seminar Nasional TahunanX Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, Jilid I,Budidaya E., Darmawan, J., Nurlaela, I., Pamungkas,W., & Marnis, H. 2016. Performa ikan patin hibridaPasupati pangasiid dari induk terseleksi padasistem budidaya berbeda. Jurnal Riset Akuakultur,111, D. 1996. Selective breeding programmes for me-dium sized fish farm p. 121. W., Hunt, Sheng, Q., & Szlavnies, Z. 2000.Cultivar evaluation and mega-environment inves-tigation based on GGE biplot. Crop. Sci., 40,597-605. ... Menurut Tahapari et al. 2017, pada ikan patin yang dipelihara pada lingkungan ekosistem berbeda mengakibatkan keragaman pertumbuhan dan tampilan fenotipe yang bervariasi, hal ini disebabkan respons genotipe dari tiap ikan yang tidak sama. Daya adaptasi Tabel 5. Jarak genetik tiga populasi ikan rainbow Ajamaru alam dan budiaya berdasarkan jarak Wright's 1978 modifikasi Roger's 1972 ikan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan interaksi antara genetik dan lingkungan. ...... Produktivitas yang berbeda dihasilkan dari pemeliharaan ikan pada lokasi budidaya yang berbeda akibat adanya kondisi geografis, agroklimatologis, dan teknologi budidaya yang digunakan. Perbedaan tersebut menimbulkan respons genotipe yang berbeda sehingga dapat menghasilkan fenotipe yang berbeda juga, hal inilah yang menyebabkan keragaman genetik yang tinggi pada lokasi budidaya yang berbeda Ariyanto et al., 2011;Kusmini et al., 2015;Lante et al., 2012;Tahapari et al., 2017. Pada ikan rainbow Ajamaru yang dipelihara pada lingkungan berbeda menghasilkan keragaman genotipe yang berbeda karena respons genotipe dari tiap individu dan daya adaptasi ikan berbeda-beda. ...Ikan rainbow Ajamaru Melanotaenia ajamarunensis yang dinyatakan punah pada tahun 1996 merupakan ikan endemik dari Danau Ajamaru, Papua. Namun ikan ini berhasil ditemukan kembali pada tahun 2007 di Sungai Kaliwensi, Sorong, Papua. Domestikasi ex-situ ikan rainbow Ajamaru sedang dilakukan di Balai Riset Budidaya ikan Hias, Depok-Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perbedaan genotipe ikan rainbow Ajamaru di alam dan budidaya melalui analisis keragaman genetik untuk melihat adanya perubahan genetik, migrasi maupun mutasi gen. Metode yang digunakan adalah Randomly Amplified Polymorphic DNA RAPD dengan 3 jenis primer OPA 03, OPB 6, dan OPZ 5. Setiap populasi baik, dari alam Papua maupun budidaya Depok dan Papua masing-masing diambil secara acak sebanyak 10 sampel ikan uji. Hasil penelitian menunjukkan nilai keragaman genetik pada ikan di alam lebih rendah 62,5% dibanding ikan budidaya di Papua 70,31% dan tertinggi pada ikan budidaya di Depok 73,43%. Heterozigositas pada ikan di alam lebih rendah 0,172 dibanding ikan budidaya di Papua 0,241 dan di Depok 0,270. Jarak genetik terjauh ditunjukkan antara populasi ikan alam dan populasi ikan budidaya Papua, sedangkan jarak genetik terdekat antara populasi ikan budidaya di Papua dengan di Depok. Karakter genotipe yang dihasilkan pada tiga populasi ikan rainbow Ajamaru adalah memiliki corak DNA yang berbeda nyata P<0,05. Perbedaan yang dihasilkan dari karakter genotipe karena respon genotip dari tiap individu dan daya adaptasi ikan berbeda-beda pada habitat yang rainbow, an endemic fish from Lake Ajamaru, Papua, once declared extinct in 1996. However, it was rediscovered in 2007, in Kaliwensi River, Sorong, Papua. Currently, the Ajamaru rainbow fish is being domesticated ex-situ at the Research Center for Ornamental Fish Culture, Depok, West Java. The aim of the research was to determine the genotype characteristics of wild and cultured Ajamaru rainbow including genetic change, drift, migration, and mutation using genetic variance analysis. The genetic analysis applied was Randomly Amplified Polymorphic DNA RAPD using OPA-03, OPB-6, and OPZ-5 primers. Ten samples were used for each population. The results showed that the three populations of Ajamaru rainbow fish have significantly different P< of DNA polymorphism. The lowest value of genetic variance was found in the wild fish followed by the cultured fish located in Papua and the highest was observed in the cultured fish located in Depok Heterozygosity of the wild fish was lower than that of the cultured fish in Papua and in Depok The high genetic distance was found between the wild and cultured fish from Papua. The closest relationship was between the fish culture in Papua and Depok. The genotype character produced in the three Ajamaru rainbow fish populations was have significantly different P< of DNA polymorphism. The differences that result form genotype characters because of the genotypic response of each individual and the adaptability of fish vary in different Kajian status beberapa sumberdaya ikan ekonomis penting dan tingkat keberlanjutannya serta pelaksanaan indikator-indikator EAFM berdasarkan prinsip Marine Stewardshi Council MSC di Maluku merupakan gabungan dari beberapa studi yang dilaukan antara 2013-2018 di beberapa daerah kabupaten di Propinsi Maluku. Studi ini bertujuan untuk melihat status keberlanjutan sumberdaya ikan ekonomis penting yang dieksploitasi nelayan serta implementasi pelaksanaan prinsip-prinsip pegelolaan perikanan berkelanjutan. Status perikanan dianalisis menggunakan pendekatan CPUE, sementara tingakt keberlanjutan dianalisis dengan pendakatan Rapfish, sementara pelaksanaan indikator EAFM dilakukan secara statistic deskriptif. Hasil pengkajian status stoksumberdaya ikan untuk beberapa wilayah studi menunjukan indiksi lebih tangkap dengan CPUE yang cendrung menurun. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata total status keberlanjutan adalah sebesar 52,05% dari skala keberlanjutan 100% dan tergolong kurang berlanjut. Dimensi ekologi memiliki status keberlanjutan rata-rata tertingii 62,91% dan masuk kategori cukup berlanjut sementara dimensi kelembagaan memiliki rata-rata terendah 35,53% dan tergolong kurang berlanjut. Hampir seluruh indikator EAFM menurut MSC tidak dilakukan dengan baik bahkan ada yang tidak dilakuka sama sekali. Kata kunci status keberlanjutan, sumber daya ikan, pendekatan sistem lingkungan ABSTRACT An analysis of the stock status, sustainability, and the implementation of EAFM indicators based on MSC principles of some economic importance fisheries at Maluku Province was a grouping of several studies conducted between 2013 to 2018. Stock status was analyzed based on the CPUE approach whilst sustainability status was analyzed using a rapid appraisal to fisheries Rapfis, and EAFM indicators implementation was analyzed based on descriptive statistics. The study shows that some coral reef fishes stock was at overfishing status with the CPUE tend to decrease from time to time. The mean overall sustainability status was on the 100% sustainability scale. The ecological dimension has the highest sustainability scale from 100% sustainability scale and was considered fair sustain, whereas institutional dimension having the lowest sustainable scale and was considered less sustain. Almost no implementation of the EAFM indicator based on MSC principles, some are even not implemented at all. BB PENDAHULUAN Propinsi Maluku sejak lama dikenal sebagai propinsi seribu pulau dan merupakan salah satu satu propinsi di kawasan Timur Negara Republik Indonesia. Sebagai wilayah kepuluan Propinsi Maluku secara geografis berada sebagian di wilayah Barat. Sementara dibagian timur berbatasan dengan Papua, selanjutnya disebelah selatan menjadi penghubung wilayah Negara Australia dan Timor Leste, sedangkan pada bagian utara berbatasan dengan Propinsi Hal lain yang menjadikan propinsi ini memiliki posisi strategis karena berada pada jalur lintas internasional yaitu dilalui oleh 3 tiga Alur Laut Kepulaun Indonesia ALKI. Didik AriyantoNunuk ListiyowatiPenampilan fenotipik suatu organisme ditentukan oleh faktor genetik dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat organisme tersebut hidup. Dalam beberapa kasus, interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan juga berpengaruh terhadap penampilan fenotipik yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan, daya adaptabilitas dan stabilitas penampilan fenotipik khususnya bobot individu pada empat varietas unggul ikan nila yang dipelihara di tiga lokasi berbeda. Ikan nila varietas GMT, merah NIFI, NIRWANA dan BEST dipelihara di tambak payau di Indramayu, kolam air tenang di Sukamandi dan karamba jaring apung di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, selama empat bulan pemeliharaan. Benih ikan nila diberi pakan pelet komersial dengan kandungan protein kasar 28%-30%, sebanyak 10%; 7,5%; 5%; dan 2,5% dari biomassa ikan masing-masing pada bulan pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pakan diberikan dengan frekuensi dua kali setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot ikan nila secara nyata dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Selain ikan nila GMT, tiga varietas ikan nila yang diuji mempunyai adaptabilitas lingkungan relatif sempit, serta stabilitas penampilan fenotipik karakter bobot individu relatif rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan budidaya ikan nila GMT dapat dilakukan di semua lokasi, sedangkan ikan nila merah NIFI, NIRWANA, dan BEST akan optimal jika dilakukan di lokasi tertentu saja. Phenotypic performance was determined by genetic and environment factors and their interaction. This study was conducted to examinethe present of interaction both of genetic and environment factors, adaptability, and stability of phenotypic performance of four varieties of tilapia which maintained in three different location. GMT, red NIFI, NIRWANA, and BEST tilapia strains were reared for four months in net cages in Cirata reservoir in Cianjur, in earthen ponds in Sukamandi and in brackish water ponds in Indramayu. All fish were fed with commercial pelleted feed contained of crude protein 28%-30%, about 10%, 5%, and each day in 1st, 2nd, 3rd, and 4th month, respectively. The results showed that tilapia’s phenotipic performance especially the average body weight was significantly affected by genetic factor, environment factor, and interaction both of them factors. Except the GMT, all tilapia strains used in this study have narrow phenotypic adaptability and stability, especially in average body weight. This results indicated that GMT tilapia strain can be farmed in various areas, but red NIFI, NIRWANA, and BEST tilapia strains are most likely in a specific location. Akhmad MurjaniTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kecepatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiga jenis ikan gurami Trichogaster trichopterus, Pall di rawa monoton, rawa pasang surut, dan rawa tadah hujan yang dipelihara di hapa Galam. Tiga jenis ikan gurami Trichogaster trichopterus, Pall mampu hidup dan beradaptasi di lingkungan budidaya, dan dapat diberi makan dengan pakan buatan seperti ikan budaya. Variasi jenis ikan tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan rawa dan kelangsungan hidup ikan yang dipelihara di lingkungan budidaya rawa. Tingkat pertumbuhan berat rata-rata relatif terbaik adalah perlakuan C ikan gurami rawa tadah hujan sebesar Tingkat pertumbuhan pangjang rata-rata relatif terbaik adalah perlakuan B Ikan gurami padang rumput rawa sebesar 9,35%. Konversi pakan terbaik terdapat pada perlakuan C ikan gurami dari tadah hujan sebesar Tingkat keangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan B, C, D yaitu sebesar The purpose of this study was to determine the speed of growth and survival of several varieties of three spot goramy Trichogaster trichopterus Pall from the monotonous marshes, tidal marshes, bogs and swamps rainfed fields that are kept in hapa Galam. Three spot goramy Trichogaster trichopterus Pall are able to live and adapt in the cultivation environment, and can be fed with artificial feed like most culture fish. Variations in the type of fishes did not significantly affect marsh growth and survival of fish that are kept in swamp ride cultivation environment. The mean relative growth rate of weight it is best to treatment C fish from the marsh three spot goramy rainfed of Average growth rate is relatively long it is best to treatment B three spot goramy of marsh meadow Galam for %. Conversion is best to feed on the C treatment fish from the marsh three spot goramy rainfed of the best survival was in treatment B, C, D of TahapariJadmiko DarmawanIka Nurlaela Huria MarnisPada segmen pembenihan, ikan patin Pasupati II hasil hibridisasi antara ikan patin Siam betina dan ikan patin Jambal jantan menunjukkan performa terbaik dibandingkan ikan patin Pasupati l, dan patin Siam ini bertujuan untuk menguji performa ikan patin Pasupati II pada segmen pembesaran yang dilakukan di kolam air tenang KAT berukuran 50 m2, dan di jaring berukuran 5 m x 3 m x 1,5 m yang dipasang di tambak air payau TAP, salinitas < 10 ppt. Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin Pasupati II, Pasupati I, dan patin Siam F-1 dengan bobot awal di KAT 11,1-16,1 g/ekor, dan di TAP 21,3-32,5 g/ekor. Sebanyak dua KAT, dan dua jaring di TAP digunakan untuk setiap kelompok ikan. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot dan panjang harian, konversi pakan, sintasan, kualitas air pemeliharaan, dan konsentrasi hormon Insuline-like Growth Factor IGF-I pada plasma darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa ikan patin Siam F-1 pada parameter pertambahan bobot memberikan yang terbaik P<0,05 dibandingkan patin Pasupati I dan II yang dipelihara di KAT dan di TAP. Kemudian performa pertambahan bobot ikan patin Pasupati II lebih baik P<0,05 daripada patin Pasupati I yang dipelihara di TAP. Hasil analisis ELISA pada beberapa ikan uji yang dipelihara di KAT menunjukkan bahwa konsentrasi hormon IGF- 1 tertinggi terdapat pada ikan patin siam F-1 4,48 ± 0,81 ng/mL, kemudian diikuti oleh patin Pasupati II 3,96 ± 0,51 ng/mL; dan terendah pada ikan patin Pasupati I 3,93 ± 0,54 ng/mL. Jika dicermati dari data pertumbuhan dan konsentrasi hormon IGF-1 ikan uji ternyata terdapat korelasi yang positif antara pertumbuhan ikan dengan konsentrasi hormon IGF-1, semakin tinggi tingkat pertumbuhan ikan maka semakin tinggi konsentrasi hormon IGF-1 pada ikan thenursery, Pasupati II catfish hybrid of female Siamese catfish and male Jambal catfish showed the best performance compared to Pasupati I catfish and Siam catfish F-1 generation. The aim of this study was to test performance of Pasupati II on grow out segment in freshwater pond KAT measure 50 m2 and in net cage measure 3 m x 5 m x m which settled in brackishwater pond TAP, salinity < 10 ppt. The fish that used were Pasupati II, Pasupati I, and Siam catfish F-1 with body weight of g/fish in KAT, and g/fish in TAP. A total of two KAT, and two TAP were used for each group of fish. Parameters observed were included daily body weight and length, feed conversion ratio FCR, survival rate, water quality, and concentration of insulin-like growth factor IGF-1 hormone on plasma. The results showed that the performance of Siamese catfish F-1 growth parameters give the best weight gain P< than catfish Pasupati I and II were maintained at KAT and TAP. Then the weight gain performance catfish Pasupati II was better P< than that of catfish Pasupati I reared in TAP. Results of ELISA analysis on some of the fish that are reared in the KAT were showed that the concentration of the hormone IGF-1 was highest in F-1 Siamese catfish ± ng/mL, followed by Pasupati catfish II ± ng/mL and the lowest in the Pasupati catfish I ± ng/mL. When the data of growth and IGF-1 hormone concentrations in the tested fish was examined there was a positive correlation, the higher the growth rate of the fish followed the higher concentration of the IGF-1 hormone in the test fish. Didik AriyantoMuslikhin MuslikhinTilapias are indigeneous species to Africa, but interest in their aquaculture potential has led to nearly worldwide distribution of the species within the past fifty years. The most popular species of tilapias cultured in the world is Oreochromis niloticus. Red tilapia, one of tilapia varieties, is a highly valued commodity in global market. Based on this reason, red tilapia culture should be developed to supply the market demand. Tilapias can be culturred in brackishwater ponds due to its tolerant ability to saline water. This study was carried out to know the potential of tilapia especially the NIFI red tilapia cultured in saline water. The seeds of NIFI red tilapia were reared in three levels of salinity, 10, 20, and 30 ppt with 0 ppt as the control population. The experiment was conducted in wet laboratory for 56 days. The results showed that the difference of salinity level did not affect the performance of NIFI red tilapia, including specific growth rate, survival rate, total biomass, and food conversion ratios. Based on these results, it is suggested that NIFI red tilapia can be cultured in saline waters. caraadaptasi ikan air laut: memiliki konsentrasi garam yg tinggi dlm darahnya. cenderung kehilangan air di dlm sel2 tubuhnya karena proses osmosis. untuk mengatasi dehidrasi, ikan minum air laut sebanyak2nya. volume urin lebih sedikit dgn kadar garam yg tinggi. tubuli ginjal mampu berfungsi sbg penahan air.
Pengertian Adaptasi Adaptasi merupakan suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, dengan suatu tujuan untuk bertahan hidup. Selain itu adaptasi juga adalah suatu cara yang dilakukan organisme makhluk hidup agar bisa mengatasi tekanan dari lingkungannya dengan suatu tujuan agar mempertahankan hidup. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sel Tumbuhan Jenis, Bagian, Gambar Dan Fungsinya Lengkap Tumbuhan akan berubah atau menyesuaikan keadaan organ – organnya untuk melangsungkan proses metabolisme. Sebagai contoh , tumbuhan memanjat akan merubah atau menyesuaikan bentuk dan keadaan organ – organnya seperti batang , akar dan daunnya untuk memperoleh radiasi matahari yang lebih banyak . Akibatnya , tumbuhan tersebut dapat mencari tempat – tempat yang terbuka atau yang lebih tinggi dengan cara memanjat atau melingkar – lingkar pada apa saja yang memungkinkan untuk dipanjat atau dilingkarinya . Soemarwoto 1983 menjelaskan bahwa makhluk hidupndalam batas tertentu mempunyai kelenturan .Kelenturan ini memungkinkan makhluk hidup itu menyesuaikan diri dengan lingkungannya . Penyesuaian diri itu secara umum disebut adaptasi . Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup . Makin besar kemampuan adaptasi , makin besar kementakan kebolehjadian kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup . Dengan kemampuan adaptasi yang besar , suatu jenis makhluk hidup dapat menempati suatu habitat yang beraneka ragam . Wallace dan Srb 1963 serta Ismail 1984 suatu organisme akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan alam yang diterimanya . Usaha untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan disebut adaptasi . Dengan demikian , adaptasi dapat dimaknai sebagai suatu perubahan dalam populasi akibat kegiatan masing – masing individu yang menyusunnya , untuk menyesuaikan diri terhadap setiap tambahan dan perubahan lingkungan yang diberikan . Dalam rangka menyesuaikan diri tersebut biasanya terjadi perubahan dalam kegiatan fisiologis dan juga dapat dilihat pada penyesuaian organ – organnya . Daubenmire 1959 dan Wilsie 1962 juga menyatakan bahwa keistimewaan suatu organisme atau organ – organnya dalam menyesuaikan diri dengan habitatnya disebut adaptasi . Lebih lanjut Wilsie 1962 mengemukakan bahwa adaptasi merupakan sifat yang dimiliki setiap organisme yang berguna untuk kelanjutan kehidupannya dalam kondisi lingkungan di habitatnya . Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Pada Hewan Jenis, Fungsi, Letak, Gambar Dan Contohnya Tujuan Adaptasi Selain itu adaptasi juga mempunyai tujuan, yaitu sebagai berikut Untuk melindungi diri dari musuh maupun pemangsa yang lainnya. Untuk bisa mendapatkan makanan. Untuk bisa bertahan hidup. Jenis-Jenis Adaptasi Melalui Proses Fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati . Contoh adaptasi fisiologi antara lain a . Pada Manusia Misalnya orang yang hidup di daerah yang tercemar dengan limbah domestik alam , tubuhnya berkembang kekebalan terhadap infeksi muntah berak . Mereka mandi dan berkumur dengan air tercemar dan bahkan meminum air tercemar tersebut . Tetapi mereka tidak menjadi sakit . Contoh lainnya , Seseorang yang tinggal di dataran rendah jika pindah ke dataran tinggi maka terjadi perubahan pada pembentukan butir-butir darah yang lebih banyak. Hal ini disebabkan karena di dataran tinggi kekurangan oksigen, sedangkan sel darah merah berguna mengikat oksigen, sehingga pembentukan sel darah merah harus lebih banyak supaya oksigen yang di butuhkan tercukupi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Jaringan Tumbuhan Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap b . Pada Hewan Herbivora, mempunyai enzim khusus yaitu selulose yang berguna untuk mencerna makanan yang berupa tumbuhan Hewan Teredo navalis, yaitu hewan sebangsa kerang pengebor menghaslikan enzim tertentu yang menyebabkan kayu menjadi lapuk rusak hidup di air laut Ikan yang hidup di air berkadar garam tinggi mengeluarkan urine yang lebih pekat dari pada ikan yang hidup di air tawar Jenis-Jenis Adaptasi Melalui Proses Morfologi Apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi ? Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar . Contohnya a . Pada Manusia Misalnya orang Eskimo yang hidup di Kutub Utara Arktik yang dingin mempunyaibentuk tubuh yang pendek dan kekar . Bentuk yang demikian mempunyai nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume tubuhnya adalah kecil . Dengan nilai nisbah yang kecil itu , panas badan yang hilang dari tubuh dapat dikurangi . Sebaliknya , orang suku Masai di daerah yang panas di Afrika mempunyai tubuh yang tinggi dan langsing sehingga panas badan dapat dengan mudah dilepaskan dari dalam tubuh . b . Pada Hewan Burung Adaptasi morfologi pada paruh dan kaki burung Berbagai macam bentuk paruh pada burung sesuai dengan jenis makanannya 1 Paruh Itik, Bentuk paruh itik disesuaikan dengan jenis makanannya yang lain. Bentuk seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari dalam air dan Lumpur. Contoh ikan dan katak 2 Paruh burung Pelikan, Pangkal paruh bentuk seperti sisir, fungsinya untuk menyaring makanan berupa alga dan udang atau ikan kecil. 3 Paruh burung Kolibri, Paruhnya berbentuk kecil, runcing, panjang yang disesuaikan untuk menghisap madu 4 Paruh burung Nuri, Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-bijian. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Induksi Elektromagnetik Pengertian, Penerapan, dan Rumus Beserta Contoh Soalnya c. Pada Tumbuhan Tumbuhan Darat Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah atau lingkungan yang kering kekurangan air misal kaktus. Adaptasi morfologinya sebagai berikut 1 Akar panjang untuk menyerap air 2 Daunnya berbulu, bentuk kecil-kecil kadang berubah menjadi duri dan sisik 3 Kulit luar daun tebal , mempunyai lapisan lilin yang tebal , mempunyai sedikit stomata untuk mengurangi penguapan 4 Batang menyimpan cadangan air Tumbuhan Air dan Lembab Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di dalam air , misalnya ganggang dan teratai Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab , misalnya tumbuhan paku. Tumbuhan hidrofit dan higrofi Tumbuhan hidrofit dan higrofit adaptasi morfologinya sebagai berikut 1 Mempunyai daun lebar dan tipis 2 Mempunyai lapisan lilin yang tipis 3 Mempunyai banyak stomata 4 Sering melakukan gutasi Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Hukum Newton 1, 2, 3 Pengertian, Bunyi, Rumus dan Contoh Soal Adaptasi Bersifat Tingkah Laku / Kelakuan Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya . Contoh adaptasi tingkah laku adalah a . Pada Manusia Orang belajar tentang bahaya dan dengan kelakuannya ia berucaha menghindari bahaya tersebut . Adaptasi kelauan terjadi dimana – mana , di kota , di desa , dan pada orang primitif yang ada di hutan . Misalnya , untuk menhindari diri terhadap bahaya kelaparan , orang mengadaptasikan dirinya terhadap persedian makanan . Waktu musin panen padi , mereka makan beras . Lambat laun semakin menyusutnya persediaan beras dalam musim paceklik , mereka akan makan singkong . Contoh lainnya , masyarakat nelayan yang tinggal di tepi pantai , akan membangun rumahnya dengan bentuk yang tahan terhadap tiupan angin dan/atau ombak yang tinggi . b . Pada Hewan Bunglon dengan mudah merubah warna kulitnya untuk mengelabui musuh Paus secara berkala muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen dalam proses pernapasan Kuda laut melindungi telurnya dakam kantung khusus hewan jantan Ular berpura – pura mati untukmencegah musuh c . Pada Tumbuhan Tumbuhan yang hidup di daerah kering beradaptasi dengan menggugurkan daunnya pada musil kemarau. Maladaptasi Lingkungan selalu berubah – ubah . Kadang perubahan terjadi dengan cepat , kadang pula lambat . Perubahan besar yang terjadi dengan cepat mudah terlihat dan orang selalu berusaha mengadaptasikan dirinya terhadap perubahan tersebut . Tetapi terkadang usaga tersebut tidak selaluberhasil . Perubahan yang terjadi sedikit – demi sedikit secara perlahan sukar untuk terlihat . Dan akibatnya adaptasi tidak terjadi . Dapat juga orang enggan untuk melakukan adaptasi . Adaptasi yang tidak berhasil , menghasilkan sifat yang tidak sesuai dengan lingkungan . Demikian pula tidak adanya adaptasi meninggalkan sifat yang tidak sesuai lagi . Sifat yang tidak sesuai itu disebut maladaptasi. Maladaptasi mengurangi kementakan untuk kelangsungan hidup . Hal ini banyak terjadi pada manusia dalam kaitannya bertetangga dan bermasyarakat . Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Hukum Kepler 1 2 3 Sejarah, Bunyi, Fungsi, Rumus Dan Contoh Soal Lengkap Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Salahsatu ciri makhluk hidup adalah dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Proses tersebut adalah adaptasi. Makhluk hidup memiliki berbagai adaptasi, contohnya adalah unta yang hidup di gurun pasir memiliki punuk dan bulu mata yang tebal. Tumbuhan teratai yang hidup di air memiliki daun yang lebar.
9 Juni 2023Metode Cara Belajar Yang BaikBelajar merupakan suatu aktivitas penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana cara belajar yang baik? Setiap individu tentunya memiliki metode yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar proses belajar lebih efektif, salah satunya adalah menentukan tujuan belajar. Selain itu, jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk istirahat dan menyegarkan pikiran. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda dan tidak ada metode belajar yang sempurna. Oleh karena itu, carilah metode belajar yang paling cocok untuk diri sendiri dan teruslah belajar secara Juni 2023Cara Kerja Trading ForexForex adalah pasar uang terbesar di dunia. Trading forex melibatkan membeli atau menjual pasangan mata uang dengan tujuan mencari keuntungan. Cara kerjanya sederhana, Anda cukup membuka akun pada broker forex, melakukan analisis pasar dan membuat keputusan untuk membeli atau menjual mata uang sesuai dengan analisis Anda. Mari mulai trading forex sekarang! TradingForex PasaranUang AnalisisPasar Keuntungan PasarUang10 Juni 2023Review FinmasReview Finmas adalah layanan aplikasi finansial terbaik di Indonesia yang merampungkan segala keperluan perbankan dan keuanganmu. Dengan Finmas, kamu bisa mengatur dana, membayar tagihan, dan mengajukan pinjaman dengan mudah dan aman. Jangan khawatir lagi soal permasalahan keuangan dengan Finmas. Mulai gunakan Finmas sekarang!10 Juni 2023Pinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat CairPinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat Cair adalah solusi keuangan yang praktis dan cepat untuk memenuhi kebutuhan dana. Dengan cicilan yang mudah dan proses pengajuan yang cukup singkat, Anda dapat memperoleh pinjaman yang Anda butuhkan dengan mudah. Ini sangat cocok untuk Anda yang membutuhkan dana dalam waktu yang singkat. Jangan tunggu lama lagi, ajukan pinjaman online cicilan 12 bulan cepat cair sekarang!10 Juni 2023Review SpinjamSpinjam adalah platform review online terbaru yang menawarkan informasi produk dari berbagai kategori, mulai dari fashion hingga makanan. Di Spinjam, kamu bisa mengeksplorasi ulasan-ulasan dan peringkat produk yang otentik, sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang baik ketika membeli barang. Selengkapnya, baca artikel ini!10 Juni 2023Aplikasi IpotAplikasi Ipot Investasi Saham Potensial is a great tool for those who want to invest in stocks but don't know where to start. With Ipot, you can easily buy and sell stocks, monitor your portfolio, and access real-time market data. Its user-friendly interface makes it easy for beginners to navigate, and the app provides a wealth of educational resources to help you make informed investment decisions. Give Ipot a try and start investing in your future today!10 Juni 2023Review UangmeReview Uangme Solusi Cepat dan Mudah Pinjaman Online. Ingin pinjaman tanpa ribet dan proses yang cepat? Review Uangme solusinya! Nikmati pinjaman hingga 4 juta dengan maksimal tenor 180 hari. Yang paling menyenangkan, syaratnya mudah dan persetujuannya cepat. Kapan lagi dapat pinjaman secepat ini?10 Juni 2023Asuransi Mobil All Risk TermurahAsuransi mobil all risk termurah bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melindungi kendaraan Anda dari segala jenis risiko. Berbagai perusahaan asuransi menawarkan produk ini dengan premi terjangkau. Namun, pastikan Anda memilih perusahaan yang terpercaya dan memiliki layanan yang memuaskan. Jangan mudah tertarik dengan harga murah tanpa memperhatikan kualitas Juni 2023Kredit Yang Bunganya Paling RendahKredit yang bunganya paling rendah bisa menjadi pilihan terbaik bagi siapa saja yang ingin meminjam uang dengan biaya yang terjangkau. Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil kredit, pastikan untuk membandingkan suku bunga dan mempertimbangkan kemampuan Anda untuk membayar cicilan secara tepat waktu. Dengan demikian, pengalaman pembayaran pinjaman Anda bisa lebih lancar dan tidak Juni 2023Cara Jual Beli Mata Uang Asing OnlineJual beli mata uang asing online kini semakin mudah dilakukan lewat platform-platform perdagangan forex. Namun, sangat penting untuk memilih broker yang terpercaya agar masa depan investasi anda terjamin. Selain itu, pastikan pula untuk memahami risiko dan strategi agar dapat mengoptimalkan keuntungan yang dihasilkan. Happy trading! 9 Juni 2023Metode Cara Belajar Yang BaikBelajar merupakan suatu aktivitas penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana cara belajar yang baik? Setiap individu tentunya memiliki metode yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar proses belajar lebih efektif, salah satunya adalah menentukan tujuan belajar. Selain itu, jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk istirahat dan menyegarkan pikiran. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda dan tidak ada metode belajar yang sempurna. Oleh karena itu, carilah metode belajar yang paling cocok untuk diri sendiri dan teruslah belajar secara Juni 2023Cara Kerja Trading ForexForex adalah pasar uang terbesar di dunia. Trading forex melibatkan membeli atau menjual pasangan mata uang dengan tujuan mencari keuntungan. Cara kerjanya sederhana, Anda cukup membuka akun pada broker forex, melakukan analisis pasar dan membuat keputusan untuk membeli atau menjual mata uang sesuai dengan analisis Anda. Mari mulai trading forex sekarang! TradingForex PasaranUang AnalisisPasar Keuntungan PasarUang10 Juni 2023Review FinmasReview Finmas adalah layanan aplikasi finansial terbaik di Indonesia yang merampungkan segala keperluan perbankan dan keuanganmu. Dengan Finmas, kamu bisa mengatur dana, membayar tagihan, dan mengajukan pinjaman dengan mudah dan aman. Jangan khawatir lagi soal permasalahan keuangan dengan Finmas. Mulai gunakan Finmas sekarang!10 Juni 2023Pinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat CairPinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat Cair adalah solusi keuangan yang praktis dan cepat untuk memenuhi kebutuhan dana. Dengan cicilan yang mudah dan proses pengajuan yang cukup singkat, Anda dapat memperoleh pinjaman yang Anda butuhkan dengan mudah. Ini sangat cocok untuk Anda yang membutuhkan dana dalam waktu yang singkat. Jangan tunggu lama lagi, ajukan pinjaman online cicilan 12 bulan cepat cair sekarang!10 Juni 2023Review SpinjamSpinjam adalah platform review online terbaru yang menawarkan informasi produk dari berbagai kategori, mulai dari fashion hingga makanan. Di Spinjam, kamu bisa mengeksplorasi ulasan-ulasan dan peringkat produk yang otentik, sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang baik ketika membeli barang. Selengkapnya, baca artikel ini!10 Juni 2023Aplikasi IpotAplikasi Ipot Investasi Saham Potensial is a great tool for those who want to invest in stocks but don't know where to start. With Ipot, you can easily buy and sell stocks, monitor your portfolio, and access real-time market data. Its user-friendly interface makes it easy for beginners to navigate, and the app provides a wealth of educational resources to help you make informed investment decisions. Give Ipot a try and start investing in your future today!10 Juni 2023Review UangmeReview Uangme Solusi Cepat dan Mudah Pinjaman Online. Ingin pinjaman tanpa ribet dan proses yang cepat? Review Uangme solusinya! Nikmati pinjaman hingga 4 juta dengan maksimal tenor 180 hari. Yang paling menyenangkan, syaratnya mudah dan persetujuannya cepat. Kapan lagi dapat pinjaman secepat ini?10 Juni 2023Asuransi Mobil All Risk TermurahAsuransi mobil all risk termurah bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melindungi kendaraan Anda dari segala jenis risiko. Berbagai perusahaan asuransi menawarkan produk ini dengan premi terjangkau. Namun, pastikan Anda memilih perusahaan yang terpercaya dan memiliki layanan yang memuaskan. Jangan mudah tertarik dengan harga murah tanpa memperhatikan kualitas Juni 2023Kredit Yang Bunganya Paling RendahKredit yang bunganya paling rendah bisa menjadi pilihan terbaik bagi siapa saja yang ingin meminjam uang dengan biaya yang terjangkau. Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil kredit, pastikan untuk membandingkan suku bunga dan mempertimbangkan kemampuan Anda untuk membayar cicilan secara tepat waktu. Dengan demikian, pengalaman pembayaran pinjaman Anda bisa lebih lancar dan tidak Juni 2023Cara Jual Beli Mata Uang Asing OnlineJual beli mata uang asing online kini semakin mudah dilakukan lewat platform-platform perdagangan forex. Namun, sangat penting untuk memilih broker yang terpercaya agar masa depan investasi anda terjamin. Selain itu, pastikan pula untuk memahami risiko dan strategi agar dapat mengoptimalkan keuntungan yang dihasilkan. Happy trading! 16 Juni 2023Ulasan Asuransi Mobil Jasindo Teman Setia di Jalan RayaKetika bepergian dengan mobil, memiliki asuransi mobil yang dapat diandalkan sangat penting. Selain memberikan perlindungan finansial, asuransi mobil juga memberikan ketenangan pikiran. Ulasan Asuransi Mobil Jasindo Teman Setia di Jalan Raya menawarkan informasi lengkap tentang manfaat dan kelebihan dari asuransi mobil Jasindo. Bacalah ulasan kami dan jadilah lebih percaya diri saat Juni 2023Review Asuransi Mobil AcaMeninjau Asuransi Mobil Aca sebagai solusi untuk melindungi kendaraan Anda. Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi lengkap dan terpercaya tentang produk, manfaat, dan layanan yang ditawarkan oleh Asuransi Mobil Aca. Temukan mengapa Aca bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mobil Anda!16 Juni 2023Ulasan Ramah tentang TunaikitaTunaikita adalah platform pinjaman online yang dapat mempermudah proses pengajuan pinjaman. Dalam pengalaman kami, Tunaikita memberikan pelayanan yang ramah dan cepat. Proses pengajuan pinjaman tergolong mudah dan tidak rumit. Kami merekomendasikan Tunaikita sebagai solusi pinjaman online bagi Anda yang membutuhkan pinjaman yang cepat dan mudah!16 Juni 2023Broker Forex Deposit RendahBanyak pedagang Forex yang ingin memulai perdagangan tapi terhalang oleh biaya deposito yang tinggi. Untungnya, ada broker Forex deposit rendah yang bisa menjadi pilihan Anda! Broker ini menawarkan layanan yang sama dengan broker lainnya, tetapi dengan biaya deposit yang lebih terjangkau. Jadi, jika Anda ingin memulai perdagangan Forex dengan biaya yang lebih rendah, broker Forex deposit rendah adalah tempat yang tepat untuk Juni 2023Mudahnya Berinvestasi Dollar Tips yang Ramah dan InformatifInvestasi dollar sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Dalam artikel ini, kami akan menunjukkan tips yang ramah dan informatif untuk memperoleh keuntungan dari investasi dollar. Jangan biarkan ketakutan atau ketidakpahaman menghalangi kamu untuk memulai investasi dollar. Yuk, simak tips kami!16 Juni 2023Aplikasi MakmurAplikasi Makmur adalah aplikasi yang memudahkan kamu untuk membeli dan menjual produk-produk lokal serta mendukung usaha kecil dan menengah di Indonesia. Tersedia berbagai kategori produk seperti fashion, makanan, dan souvenir. Selain itu, aplikasi ini juga mendukung kemudahan pembayaran melalui beberapa bank dan e-wallet ternama di Indonesia. Yuk, dukung produk lokal dengan menggunakan Aplikasi Makmur!16 Juni 2023Cek Asuransi Mobil dengan MudahIngin cek asuransi mobil dengan mudah? Kini dengan teknologi yang semakin berkembang, kamu bisa melakukan pengecekan dengan cepat dan praktis loh! Yuk, simak cara mudahnya di artikel ini dan pastikan kendaraanmu selalu terlindungi dengan asuransi. cekasuransimobil mudah praktis terlindungi16 Juni 2023Review Kartu Kredit Hsbc Visa SignatureKartu kredit HSBC Visa Signature menawarkan berbagai keuntungan menarik bagi pemiliknya. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai fitur dan manfaat dari kartu kredit HSBC Visa Signature untuk membantu Anda memutuskan apakah kartu ini sesuai dengan kebutuhan Anda. Yuk, simak ulasannya sekarang!16 Juni 2023Aplikasi BibitAplikasi Bibit" adalah aplikasi investasi tanaman yang inovatif dan mudah digunakan. Dengan fitur-fitur seperti panduan pemilihan bibit, monitoring tanaman, dan sistem pengiriman bibit, aplikasi ini membuat investasi tanaman semakin terjangkau dan menarik bagi siapa saja. Cobalah sekarang dan mulai investasi di sektor pertanian! 9 Juni 2023Metode Cara Belajar Yang BaikBelajar merupakan suatu aktivitas penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana cara belajar yang baik? Setiap individu tentunya memiliki metode yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar proses belajar lebih efektif, salah satunya adalah menentukan tujuan belajar. Selain itu, jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk istirahat dan menyegarkan pikiran. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda dan tidak ada metode belajar yang sempurna. Oleh karena itu, carilah metode belajar yang paling cocok untuk diri sendiri dan teruslah belajar secara Juni 2023Cara Kerja Trading ForexForex adalah pasar uang terbesar di dunia. Trading forex melibatkan membeli atau menjual pasangan mata uang dengan tujuan mencari keuntungan. Cara kerjanya sederhana, Anda cukup membuka akun pada broker forex, melakukan analisis pasar dan membuat keputusan untuk membeli atau menjual mata uang sesuai dengan analisis Anda. Mari mulai trading forex sekarang! TradingForex PasaranUang AnalisisPasar Keuntungan PasarUang10 Juni 2023Review FinmasReview Finmas adalah layanan aplikasi finansial terbaik di Indonesia yang merampungkan segala keperluan perbankan dan keuanganmu. Dengan Finmas, kamu bisa mengatur dana, membayar tagihan, dan mengajukan pinjaman dengan mudah dan aman. Jangan khawatir lagi soal permasalahan keuangan dengan Finmas. Mulai gunakan Finmas sekarang!10 Juni 2023Pinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat CairPinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat Cair adalah solusi keuangan yang praktis dan cepat untuk memenuhi kebutuhan dana. Dengan cicilan yang mudah dan proses pengajuan yang cukup singkat, Anda dapat memperoleh pinjaman yang Anda butuhkan dengan mudah. Ini sangat cocok untuk Anda yang membutuhkan dana dalam waktu yang singkat. Jangan tunggu lama lagi, ajukan pinjaman online cicilan 12 bulan cepat cair sekarang!10 Juni 2023Review SpinjamSpinjam adalah platform review online terbaru yang menawarkan informasi produk dari berbagai kategori, mulai dari fashion hingga makanan. Di Spinjam, kamu bisa mengeksplorasi ulasan-ulasan dan peringkat produk yang otentik, sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang baik ketika membeli barang. Selengkapnya, baca artikel ini!10 Juni 2023Aplikasi IpotAplikasi Ipot Investasi Saham Potensial is a great tool for those who want to invest in stocks but don't know where to start. With Ipot, you can easily buy and sell stocks, monitor your portfolio, and access real-time market data. Its user-friendly interface makes it easy for beginners to navigate, and the app provides a wealth of educational resources to help you make informed investment decisions. Give Ipot a try and start investing in your future today!10 Juni 2023Review UangmeReview Uangme Solusi Cepat dan Mudah Pinjaman Online. Ingin pinjaman tanpa ribet dan proses yang cepat? Review Uangme solusinya! Nikmati pinjaman hingga 4 juta dengan maksimal tenor 180 hari. Yang paling menyenangkan, syaratnya mudah dan persetujuannya cepat. Kapan lagi dapat pinjaman secepat ini?10 Juni 2023Asuransi Mobil All Risk TermurahAsuransi mobil all risk termurah bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melindungi kendaraan Anda dari segala jenis risiko. Berbagai perusahaan asuransi menawarkan produk ini dengan premi terjangkau. Namun, pastikan Anda memilih perusahaan yang terpercaya dan memiliki layanan yang memuaskan. Jangan mudah tertarik dengan harga murah tanpa memperhatikan kualitas Juni 2023Kredit Yang Bunganya Paling RendahKredit yang bunganya paling rendah bisa menjadi pilihan terbaik bagi siapa saja yang ingin meminjam uang dengan biaya yang terjangkau. Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil kredit, pastikan untuk membandingkan suku bunga dan mempertimbangkan kemampuan Anda untuk membayar cicilan secara tepat waktu. Dengan demikian, pengalaman pembayaran pinjaman Anda bisa lebih lancar dan tidak Juni 2023Cara Jual Beli Mata Uang Asing OnlineJual beli mata uang asing online kini semakin mudah dilakukan lewat platform-platform perdagangan forex. Namun, sangat penting untuk memilih broker yang terpercaya agar masa depan investasi anda terjamin. Selain itu, pastikan pula untuk memahami risiko dan strategi agar dapat mengoptimalkan keuntungan yang dihasilkan. Happy trading!

VOL4, NO 2 (2013) JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI EKOWISATA SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENUMBUHKAN SIKAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN Ahmad Muhlisin Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Malang E-mail: nisil.m.ahmad@ The development of ecotourism as supporting contextual learning is an attempt to foster an attitude of environmental awareness.

Oleh Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adaptasi diartikan sebagai penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran. Dilansir dari buku Kamus Sosiologi Antropologi 2001, pengertian adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi. Sementara berdasarkan buku Sosiologi Suatu Pengantar 2009 oleh Soerjono Soekanto, adaptasi adalah proses penyesuaian dari individu, kelompok, maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, ataupun kondisi yang diciptakan. Suparlan juga mengatakan bahwa adaptasi pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat dasar untuk tetap melangsungkan kehidupan, yang termasuk dalam syarat-syarat dasar menurut Suparlan adalah syarat dasar kejiwaan, dan syarat dasar dasar kejiwaan meliputi perasaan tenang yang jauh dari perasaan takut, keterpencilan dan gelisah Baca juga Tolok Ukur Nilai Sosial dan Contohnya Tahapan adaptasi sosial Dikutip dari buku Cultural Shock Adjustment to New Cultural Environments 1960 oleh Kalervo Oberg, ada empat tahapan dalam proses atau tahapan adaptasi sosiologi, yaitu honeymoon, culture shock, recovery dan adjustment. Berikut penjelasannya Honeymoon Tahapan honeymoon ditandai dengan perasaan terpesona, antusias, senang, adanya hubungan yang baik dengan orang sekitar. Tahapan bulan madu juga dapat dikatakan sebagai pengalaman menjadi pengunjung. Apabila seorang individu berada di suatu daerah yang memiliki kebudayaan yang berbeda dalam waktu yang relatif singkat maka yang tersisa dalam kenanga adalah berbagai hal menyenangkan yang ditemui di tempat baru.

Lingkunganmerupakan suatu tempat dimana makhluk hidup tinggal.Lingkungan menjadi salah satu faktor pendukung bagi manusia untuk mencukupi kebutuhannya. Dalam suatu lingkungan terjadi suatu proses yang biasa disebut dengan proses adaptasi karena tidak selamanya lingkungan tetap baik. Perubahan lingkungan dapat juga terjadi pada suatu obyek wisata.Sebagai contoh pantai papuma, pantai papuma

PertanyaanCara adaptasi ikan yang hidup di laut adalah ....sedikit minum dan sedikit urinsedikit minum dan banyak urinbanyak minum dan sedikit urinbanyak minum dan banyak urinPembahasanIkan air laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih rendah dibandingkan kadar garam di lingkungannya. Ikan tersebut beradaptasi dengan cara selalu minum dan mengeluarkan urin sangat sedikit. Hal ini bertujuan untuk menjaga jumlah cairan yang berada di sel-sel tubuhnya. Garam yang masuk bersama air akan dikeluarkan secara aktif melalui air laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih rendah dibandingkan kadar garam di lingkungannya. Ikan tersebut beradaptasi dengan cara selalu minum dan mengeluarkan urin sangat sedikit. Hal ini bertujuan untuk menjaga jumlah cairan yang berada di sel-sel tubuhnya. Garam yang masuk bersama air akan dikeluarkan secara aktif melalui pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+
CodDi Minecraft, cod adalah jenis ikan yang hanya bertelur di lautan. Ikan cod biasanya muncul dalam kelompok yang terdiri dari 3-7 gerombolan dan dapat dibunuh untuk mendapatkan cod mentah yang dapat dimakan. Seekor ikan kod tidak dapat bertahan hidup di luar air dan mati bahkan di air kuali dan daun yang tergenang air dan balok lainnya.

Ikan tegolong hewan vertebrata yang hidup pada habitat aquatik, berdarah dingin, bernafas terutama menggunakan insang, pergerakannya menggunakan sirip. Ikan memiliki proporsi terbesar lebih dari 50% dari kelompok hewan vertebrata yang ada di muka bumi, karena memiliki kergaman spesies yang sangat tinggi. Fakta ini didukung oleh beragam habitanya mulai dari perairan tawar sungai, danau, rawa, estuari sampai perairan laut. Ikan sudah menjadi bagian terpenting dalam peradaban umat manusia karena dikenal tinggi protein, rendah lemak dan mengandung omega-3 yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan manusia. Meskipun demikian, banyak fakta yang ditemukan ternyata sumberdaya hayati ikan mulai mengalami keterancaman akibat kerusakan habitat dan penangkapan yang berlebihan oleh manusia. Buku ini mengulas tuntas tentang sumberdaua hayati ikan yang meliputi biodiversitas, adaptasi, ancaman dan pengelolaannya yang penting untuk diketahui dan difahami oleh semua pihak agar dapat memanfaatkan sumberdaya hayati ikan dan habitatnya secara berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan kelestariannya di alam liar. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free vBuku ini dipersembahkan kepada istri dan anak tercintaIvatul Laily Kurniawati, Rizq R Latuconsina viiPRAKATA PENULISPengetahuan dan pemahaman semua pihak terkait ikan dan aspek ekologi menjadi hal penting dalam upaya pengelolaan sumber daya hayati ikan di alam liar, untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Ekologi ikan perairan tropis merupakan kajian terkait interaksi yang kompleks dan dinamis antara komunitas ikan dengan lingkungannya, ataupun interaksi antara ikan dalam lingkungan perairan melalui jaring makanan, dan posisinya dalam struktur komunitas biotik, serta strategi adaptasi dan tingkah laku ikan untuk bertahan hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang dinamis. Buku Ekologi Ikan Perairan Tropis Biodiversitas, Adaptasi, Ancaman dan Pengelolaannya hadir untuk meningkatkan pengetahuan semua pihak tentang pentingnya memahami dan mendalami kajian ekologi ikan, dalam upaya pengelolaan sumber daya hayati ikan untuk pemanfaatan yang kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan buku ini, di antaranya kepada Rahardjo, DEA yang telah bersedia mengoreksi sekaligus memberikan pengantar pada buku ini. Dr. Renny Kurnia Hadiaty, dan Kadarusman, DEA., yang telah mengirimkan informasi terkait dedikasi sebagai ahli taksonomi ikan di Indonesia, daftar spesies ikan yang dideskripsikan, publikasi ilmiah sebagai pengayaan buku ini, dan juga memberikan testimoni pada buku ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rektor Univeritas Islam Malang H. Maskuri, atas kesediaannya memberikan kata sambutan pada buku ini. Kepada Andi Iqbal Burhanuddin, Muchlisin, Prof. Sharifuddin Bin Andy Omar, dan Hawis Madduppa atas testimoni yang diberikan. Juga kepada M. Natsir Nessa, Prof. Jamaluddin Jompa, Ambo Tuwo, DEA., Prof. Rohani Ambo Rappe, viiiIbrahim Ohorella, Dewi Y. Badawing, Kadarwan Soewardi, Ridwan Affandi, DEA., Dietriech G. Bengen, DEA., Luky Adrianto, Charles Simanjuntak, M. Mukhlis Kamal, dan Nurlisa Butet, yang sangat membantu secara langsung maupun tidak langsung dan memberikan ilmu pengetahuan serta dukungan moril kepada penulis selama ini. Kepada teman-teman para peneliti ikan yang tergabung dalam berbagai organisasi profesi di Indonesia, terutama Masyarakat Iktiologi Indonesia MII, yang turut menginspirasi penulis untuk menghasilkan buku ini, dan secara tidak langsung memberikan dukungan melalui publikasi hasil-hasil penelitian terkait kajian ekobiologi ikan yang menjadi bahan referensi bagi penulis dalam pengayaan isi buku ini. Semoga dedikasi kita semua dapat turut membantu menyebarluaskan ilmu pengetahuan terkait sumber daya hayati ikan beserta segala aspek kehidupannya secara luas ke masyarakat kepada kedua orang tuaku, Hi. Dj. Latuconsina ayah dan Hj. Umi Latuconsina ibu, terima kasih atas doa tulus dan dukungan moril serta materil yang selalu diberikan. Terima kasih juga disampaikan kepada para kakak tercinta A. Halik Latuconsina, Ida Latuconsina, Dr. M. Jen Latuconsina, dan M. Achmad Latuconsina, atas doa dan berbagai dukungan moril dan materiil serta atas kebersamaan dan keharmonisan hidup kita selama ini. Kepada istriku tercinta, Ivatul Laily Kurniawati, terima kasih atas dorongan dan motivasi, serta selalu menjadi sahabat terbaik dalam suka maupun duka, semoga Allah Swt. senantiasa meridhai serta melindungi kebersamaan dan aktivitas keseharian kita. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada kedua mertua Drs. M. Rifa’i, dan Ibu Trimurni, atas doa dan dukungan morilnya. Kepada putraku tercinta Muhammad Rizq R. Latuconsina, terima kasih telah menjadi cahaya harapan dalam hidupku dan sumber motivasiku untuk menjadi ayah yang bertanggung kasih kami sampaikan kepada penerbit UGM Press yang telah bersedia bekerja sama untuk menerbitkan sekaligus mendistribusikan buku ini secara luas di seluruh Indonesia. Beserta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu baik secara langsung maupun tidak langsung telah berkontribusi dalam proses penulisan sampai penerbitan buku ini. Semoga kebaikan semua pihak senantiasa bernilai ibadah dan mendapat balasan Allah Swt. Amin…. ixHarapan penulis, semoga kehadiran buku Ekologi Ikan Perairan Tropis Biodiversitas, Adaptasi, Ancaman, dan Pengelolaannya dapat menjadi salah satu rujukan ilmiah bagi akademisi dan peneliti untuk melakukan kajian mendalam terkait ekobiologi ikan; bagi praktisi pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan sumber daya hayati ikan dan lingkungan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan; bagi lembaga swadaya masyarakat LSM dalam upaya mengadvokasi penyelamatan sumber daya hayati ikan dan lingkungan dari aktivitas antropogenik yang merusak; serta bagi pemerintah pusat maupun daerah selaku pengambil kebijakan dalam merumuskan berbagai kebijakan terkait dengan upaya pengelolaan sumber daya hayati ikan dan lingkungannya untuk pemanfaatan yang 20 Mei 2018 Penulis Husain Latuconsina xiSAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANGUniversitas Islam Malang UNISMA di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, kini telah memasuki usia 38 tahun sejak berdiri pada 27 Maret 1981. Seiring perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, UNISMA juga terus berbenah dan berkembang sesuai dengan visinya untuk ā€œmenjadi universitas unggul bertaraf internasional, berorientasi masa depan dalam IPTEKS dan budaya, untuk kemaslahatan umat yang berakhlaqul karimah, berlandaskan Islam Ahlussunnah waljama’ahā€. Untuk mewujudkan visinya, maka UNISMA terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, yang berpihak pada kemaslahatan umat menuju universitas berkualifikasi internasional world class university. Dari lima milestone pendidikan Universitas Islam Malang untuk menuju world class university, sekarang ini telah memasuki tahapan ke-3, yaitu Research University 2019–2023. Pada tahapan ini akan dilakukan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi luar negeri joint research, pertukaran dosen lecture exchange, penyelenggaraan konferensi internasional bersama joint committee of international conference, dan kolaborasi publikasi llmiah joint research publication. xiiUntuk menuju research university, maka peningkatan kapasitas penelitian dan publikasi hasil-hasil penelitian yang terhimpun dalam buku sebagai hasil karya akademik dosen menjadi sesuatu yang penting untuk terus ditingkatkan. Terkait hal tersebut, sebagai pimpinan Universitas Islam Malang, kami menyambut baik kehadiran buku yang berjudul Ekologi Ikan Perairan Tropis Biodiversitas, Adaptasi, Ancaman dan Pengelolaannya yang ditulis oleh saudara Husain Latuconsina, staf dosen pada Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Malang. Buku ini mendeskripsikan tentang sumber daya hayati ikan, biodiversitas, adaptasi, dan berbagai ancaman terhadap keberadaan ikan di alam liar, juga diulas beberapa prinsip dasar pengelolaan sumber daya hayati ikan di perairan tropis khususnya di Indonesia yang dikenal memiliki biodiversitas ikan yang tinggi di dunia, karena didukung tingginya keragaman habitat, sekaligus memiliki resiko dampak pemanfaatan merusak yang juga sangat tinggi. Hal ini tentunya disebabkan minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan aspek ekologi ikan sebagai pengetahuan mendasar dalam upaya mewujudkan pemanfataan sumber daya hayati ikan yang lestari dan kehadiran buku ini bisa memberikan manfaat bagi para mahasiswa, dosen, praktisi maupun peneliti untuk lebih mendalami aspek ekologi ikan, dalam upaya pengelolaan sumber daya hayati ikan untuk pemanfaatan yang lebih berkelanjutan, dan mudah-mudahan buku ini juga bisa memberi inspirasi kepada para dosen untuk selalu berkarya bagi bangsa dan negara, melalui kerja-kerja ilmiah yang ditulis dan terhimpun dalam bentuk buku referensi. Semoga bermanfaat. Malang, 27 Maret 2019RektorProf. Dr. H. Maskuri, xiiiP R O L O Rahardjo, DEAGuru Besar Iktiologi – Institut Pertanian BogorIkan Pisces adalah vertebrata yang jumlah spesiesnya paling banyak di dunia, sekitar separuh vertebrata adalah ikan. Indonesia, negara kita dikenal sebagai salah satu negara yang keanekaragaman hayatinya sangat besar megabiodiversity. Jumlah jenis ikan di Indonesia sangat banyak. Tercatat yang telah teridentifikasi sekitar 1200 spesies ikan air tawar, sedangkan ikan laut sekitar spesies. Ikan merupakan sumber pangan atau penyedia protein, dan juga dimanfaatkan sebagai ikan hias. Upaya pemanfaatan ikan dilakukan melalui budi daya dan penangkapan. Di sisi lain dari pemanfaatan ikan, ada bahaya yang mengancam keanekaragaman hayati ikan seperti adanya lebih tangkap di beberapa perairan, penangkapan yang merusak, pencemaran, dan kegiatan antropogenik lainnya. Ini semua menyebabkan keterancaman ikan. Diperlukan satu tindakan pengelolaan untuk untuk mencegah hal tersebut yang diutarakan di atas tidak lengkap bila tidak disertai pengetahuan tentang bagaimana respons dan adaptasi ikan, atau yang biasa dikenal sebagai ekologi ikan. Hal yang disebut terakhir ini secara parsial banyak ditulis dan dikemukakan dalam makalah seminar dan simposium, artikel dalam jurnal ilmiah maupun semi ilmiah, dan terbitan lain. Namun sebagai satu kumpulan xivtulisan yang lengkap dalam satu buku, praktis hampir tidak ada yang menuliskannya. Buku yang sekarang anda pegang dan baca yang ditulis oleh Saudara Husain Latuconsina dengan judul Ekologi Ikan Perairan Tropis termasuk langka, ibarat oase di tengah gurun pasir. Banyak buku tentang ekologi ikan yang ditulis dalam bahasa asing, tetapi sepanjang yang saya ketahui belum ada buku dalam Bahasa Indonesia yang menuliskan tentang ekologi ikan terlebih di perairan tropis. Keanekaragaman ikan di Indonesia sangat besar, namun buku yang mengungkapkan tentang ikan tidak banyak, terlebih lagi tentang ekologinya. Buku ini adalah pembuka jalan untuk menganalisis ekologi hal yang dicakup dan dikemukakan dalam buku ini, yang menjadikan masalahnya meluas sehingga dikupas kurang mendalam dan keterkaitan antarbab longgar. Meskipun demikian, secara keseluruhan uraian yang disampaikan cukup komprehensif. Pembaca akan mendapat banyak pengetahuan tentang ekologi ikan dan mendapat manfaat. Buku ini juga sekaligus menyampaikan banyak hal yang perlu dikembangkan terkait dengan keanekaragaman hayati ikan dan ekologinya, yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam mengelola perikanan dan lingkungan perairan. Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh para ilmuwan, akademisi, peneliti, penentu kebijakan di lembaga pemerintah, pegiat lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, dan pecinta 20 Juni 2018M. F. Rahardjo xvDaftar IsiPRAKATA PENULIS ............................................................................... viiSAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG ................. xiP R O L O G .............................................................................................. xiiiDAFTAR ISI ............................................................................................. xvDAFTAR TABEL...................................................................................... xixDAFTAR GAMBAR ................................................................................ xxiBAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1BAB 2 BIODIVERSITAS, DISTRIBUSI, DAN PERKEMBANGAN STUDI IKAN DI INDONESIA................................................. Biodiversitas dan Distribusi Ikan ..................................... Biodiversitas dan Distribusi Ikan di Indonesia ................ Perkembangan Studi Sumber Daya Hayati Ikan di Indonesia ...................................................................... 37Rangkuman ................................................................................ 49Daftar Pustaka ........................................................................... 50BAB 3 DESKRIPSI SUMBER DAYA HAYATI IKAN ........................ Morfologi dan Bagian Tubuh Ikan ................................... Bentuk-Bentuk Tubuh Ikan .............................................. Deskripsi Ikan Berdasarkan Pendekatan Morfologi ........ Deskripsi Ikan dengan Pendekatan Biologi Molekuler .... 72Rangkuman ................................................................................ 79Daftar Pustaka ........................................................................... 80BAB 4 ADAPTASI IKAN TERHADAP LINGKUNGANNYA ........... Adaptasi Ikan Melalui Sistem Integumen ........................ Adaptasi Ikan Melalui Sistem Pencernaan ....................... Adaptasi Ikan Melalui Sistem Saraf dan Indra ............... Adaptasi Ikan Melalui Sistem Reproduksi ....................... 123 Adaptasi Ikan Melalui Sistem Pernapasan ...................... Adaptasi Ikan Melalui Mekanisme Osmoregulasi .......... 147Rangkuman ................................................................................ 151Daftar Pustaka ........................................................................... 151BAB 5 PRINSIP DASAR EKOLOGI IKAN ........................................ Prinsip-Prinsip Ekologi .................................................... Konsep Keanekaragaman dalam Ekologi ....................... Rantai Makanan dan Tingkatan Trofik dalam Sistem Ekologi ............................................................................. Piramida Ekologi .............................................................. Faktor Pembatas dalam Sistem Ekologi ........................... Konsep Habitat dan Relung Ekologi Niche ................... Penggantian Sifat dan Pembentukan Spesies ................... Karakteristik Populasi ...................................................... Jam Biologi Biological Clock ........................................ Karakteristik dan Kerentanan Kepunahan Spesies .......... Interaksi Antarspesies ....................................................... Komunitas Biotik ............................................................. Sistem Ekologi Ekosistem ............................................. 207Rangkuman ................................................................................ 211Daftar Pustaka ........................................................................... 212BAB 6 EKOLOGI IKAN PERAIRAN TAWAR ................................... Ekologi Ikan Perairan Lotik Mengalir ........................... Ekologi Ikan Perairan Lentik Tenang/Tergenang .......... Ekologi Ikan Perairan Rawa Genangan ........................... Ekologiī€ƒIkanī€ƒKawasanī€ƒKarstī€ƒEkosistemī€ƒSpesikī€ƒBukitī€ƒKapur .............................................................................. Biodiversitas Ikan Perairan Tawar dan Validitas Informasi Ilmiahnya .......................................................................... 282Rangkuman ................................................................................ 284Daftar Pustaka ........................................................................... 285BAB 7 EKOLOGI IKAN PERAIRAN PAYAU ESTUARI ............... Karakteristik Perairan Estuari .......................................... Faktor Lingkungan Pembatas pada Perairan Estuari ....... Penggolongan Perairan Estuari ........................................ Pengelompokan Organisme Perairan Estuari ................... Biodiversitas Ikan Perairan Estuari .................................. 305 Hutan Mangrove Ekosistem Spesifik di Kawasan Estuari ............................................................................ 316Rangkuman ................................................................................ 332Daftar Pustaka ........................................................................... 333BAB 8 EKOLOGI IKAN PERAIRAN LAUT ...................................... Zonasi dan Karakteristik Lautan ...................................... Parameterī€ƒOseanogra ..................................................... Perairan Neritik ................................................................ Perairan Oseanik .............................................................. Perairan Laut Dalam Laut Jeluk .................................... 413Rangkuman ................................................................................ 432Daftar Pustaka ........................................................................... 433BAB 9 DEGRADASI STOK DAN UPAYA PELESTARIAN SUMBER DAYA HAYATI IKAN .............................................................. Penyebab Degradasi Stok Ikan ........................................ Upaya Pelestarian Sumber Daya Hayati Ikan .................. 478Rangkuman ................................................................................ 503Daftar Pustaka ........................................................................... 503BAB 10 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI IKAN DAN LINGKUNGANNYA ............................................................... Prinsip ā€œStabilitas Ekosistemā€ dalam Upaya Mitigasi Bencana Dampak Pemanasan Global dan Perubahan Iklim ................................................................................. Prinsip ā€œKeseimbangan Ekologisā€ dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap ........................................................... Prinsip ā€œDaya Dukungā€ dalam Pengembangan Perikanan Budi Daya ......................................................................... Prinsip ā€œKeterpaduan Ekologisā€ dalam Pengelolaan Perairan Pesisir ................................................................. Prinsip ā€œKonektivitasā€ dalam Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan ......................................................... 534Rangkuman ................................................................................ 543Daftar Pustaka ........................................................................... 543GLOSARIUM ........................................................................................... 549INDEKS .................................................................................................... 565TENTANG PENULIS............................................................................... 567 xixDaftar TabelTabel Jumlah spesies, famili dan ordo ikan yang diakui di ā€œFishes of the Worldā€ menurut tahun publikasi ................................. 12Tabel Perbandingan tiga belas besar famili ikan dengan jumlah spesies terbanyak di Dunia dan Indonesia .............................. 13Tabel Jumlah famili dan spesies ikan termasuk spesies endemik yang tersebar di 23 pulau utama di Indonesia ................................. 17Tabel Jumlah famili dan spesies ikan termasuk spesies endemik yang tersebar di 23 pulau utama di Indonesia lanjutan ................ 18Tabel Beberapa contoh spesies ikan endemik dan terancam keberadaannya di alam liar berdasarkan daftar merah red list dari International Union for Conservation of Nature IUCN 32Tabel Daftar spesies ikan air tawar di Indonesia yang telah dideskripsikan oleh Renny K. Hadiaty sampai dengan tahun 2016 ........................................................................................ 43Tabel Daftar spesies ikan dari Papua, Indonesia, yang dideskripsikan oleh Kadarusman .................................................................... 47Tabel Contoh deskripsi 21 karakter truss morfometrik ikan gabus Channa striata ..................................................................... 68Tabel Perbedaan struktur anatomis di antara ketiga kategori ikan ... 99Tabel Faktor lingkungan pembatas yang optimal bagi beberapa jenis ikan ......................................................................................... 168Tabel Pola seleksi tipe ā€œrā€ dan ā€œKā€ kaitannya dengan siklus hidup ikan ......................................................................................... 186Tabel Kriteria nilai struktur komunitas ........................................... 203Tabel Komposisi jenis ikan endemik di kompleks Danau Malili, Sulawesi Selatan ..................................................................... 261Tabel Status ekologi beberapa spesies ikan yang hidup pada perairan estuari di Indonesia ................................................................. 309 xxTabel Ancaman aktivitas antropogenik dan dampak potensialnya terhadap ekosistem hutan mangrove beserta sumber daya hayati ikan yang berasosiasi di dalamnya .............................. 331Tabel Ancaman aktivitas antropogenik dan dampaknya pada ekosistem padang lamun beserta sumber daya hayati ikan yang berasosiasi di dalamnya .......................................................... 369Tabel Hubungan antara ukuran dan posisi mulut famili ikan Chaetodontide ......................................................................... 379Tabel Ancaman aktivitas antropogenik dan dampaknya bagi ekosistem terumbu karang beserta sumber daya hayati ikan yang berasosiasi di dalamnya ................................................. 395Tabelī€ƒ Ekologiī€ƒtrokī€ƒkomunitasī€ƒikanī€ƒpadaī€ƒperairanī€ƒlautī€ƒdalam ........ 421Tabel Spesies ikan eksotik berpotensi invasif teridentifikasi di pulauī€ƒJawaī€ƒdanī€ƒBaliī€ƒbesertaī€ƒ asalī€ƒ geograsnyaī€ƒ berdasarkanī€ƒpendekatan DNA barcoding .................................................... 462Tabel Contoh interaksi antara pemicu tekanan perubahan iklim yang diprediksi dan produksi ikan di perairan tropis dan perairan terumbu karang. ...................................................................... 476 xxiDaftar GambarGambar Peta Indonesia terkini terkait sebaran ikan air tawar yangī€ƒmemuatī€ƒ23ī€ƒpulauī€ƒdenganī€ƒ biogeograī‚¾ī€ƒprovinsiī€ƒdanī€ƒwilayahnya, yaitu 1. Bali, 2. Bangka, 3. Batam dan Bintan, 4. Belitung, 5. Buru, 6. Java, 7. Kalimantan, 8. Madura, 9. Natuna and Riau, 10. Sumatra, 11. Bacan, 12. Sulawesi, 13. Seram, 14. Flores, 15. Halmahera, 16. Timor-Indonesia, 17. Lombok, 18. Sumba, 19. Sumbawa, 20. Ternate, 21. Talaud, 22. Aru, 23. Papua-Indonesia..... 17Gambar Peringkat famili ikan air tawar berdasarkan jumlah spesies endemik appendix. A, Indonesia; B, Paparan Sunda; C, Wallacea; D, Paparan Sahul ............................................ 19Gambar Ikan-ikan simbolik air tawar khas Indonesia Sumber Hubert et al., 2015 .......................................... 21Gambar Beberapa spesies ikan khas paparan Sunda yang keberadaannya mulai teracam di alam liar ....................... 22Gambar Beberapa spesies baru ikan air tawar dari genus Oryzias, famili Adrianichthyidae di daratan Sulawesi .................. 23Gambar Empat spesies ikan Pelangi Papua Rainbowfish Melanotaeniidae dengan tipe habitatnya pada perairan sungai-sungai kecil di kawasan karst Papua Barat-Indonesia .......................................................................... 25Gambar Klasifikasi mayor ikan pelangi rainbowfishes Melanotaeniidae yang diidentifikasi menggunakan DNA barcodingī€ƒdanī€ƒ distribusiī€ƒgeograsnya.ī€ƒ Aī€ƒ Pohonī€ƒī‚¾logenetikī€ƒdariī€ƒ360ī€ƒbarcodeī€ƒCOIī€ƒdenganī€ƒempatī€ƒ kladeī€ƒbesarī€ƒteridentikasi.ī€ƒBī€ƒPetaī€ƒdistribusiī€ƒrentangī€ƒkladeī€ƒikanī€ƒpelangi .............................................................................. 26 xxiiGambar Ukiran pada dinding gua dan piramida yang menunjukkan ikan telah dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber pangan sejak zaman dahulu .............................................. 37Gambar Aristoteles 384–332 SM orang pertama yang mendeskripsikan ikan secara ilmiah ................................. 39Gambar Peter Artedi 1705–1735 yang dikenal sebagai bapak iktiologi ............................................................................ 39Gambar Pieter Bleeker 1819–1878 tokoh besar iktiologi di Indonesia .......................................................................... 42Gambar Renny K. Hadiaty, ahli taksonomi ikan dan kurator koleksi ikan di Museum Zoologicum Bogoriense, Bogor-Indonesia ......................................................................... 43Gambar Kadarusman, ahli taksonomi ikan Indonesia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang produktif mengeksplorasi dan mendeskripsikan spesies-spesies ikan di Papua ............................................................................ 47Gambar Morfologi ikan teleostei tampak samping ....................... 56Gambar Morfologi ikan teleostei tampak dari bawah dan atas ..... 56Gambar Struktur morfologi dan anatomi ikan bertulang sejati osteichthyes .................................................................... 57Gambar Struktur morfologi dan anatomi ikan bertulang rawan chondrichthyes ikan hiu ................................................. 57Gambar Struktur morfologi dan anatomi ikan bertulang rawan chondrichthyes ikan pari ................................................ 58Gambar Bagian-bagian tubuh ikan secara morfologi .................... 58Gambar Struktur anatomi kepala ikan .......................................... 59Gambar Bentuk-bentuk mulut ikan ................................................ 59Gambar Tipe mulut yang dapat disembulkan dan yang tidak dapat disembulkan ..................................................................... 60Gambar Bagian sirip punggung pertama yang keras dan bagian kedua yang lunak Sumber Kuiter & Tonozuka, 2001 .. 61Gambar Bentuk-bentuk sirip ekor Sumber Bugar et al., 2009 ... 61Gambar Contoh jenis ikan berdasarkan bentuk-bentuk sirip ekor . 62Gambar Bentuk-bentuk tubuh ikan. A. Fusiform; B. Compressed; C. Depressed; D. Anguilliform; E. Filiform; F. Taeniform; G. Sagittiform; H. Globiform ........................................... 63 xxiiiGambar Bentuk-bentuk tubuh kombinasi. A. famili Pegasidae; B. famili Ostraciidae; C. famili Ictaluridae; D. famili Syngnathidae kuda Laut ............................................... 65Gambar Contoh umum pengukuran morfometrik dan meristik pada tubuh ikan ......................................................................... 66Gambar Contoh titik-titik landmark yang digunakan dalam analisis keragaman morfologi menggunakan metode truss morfometrik pada ikan gabus Channa striata ............... 68Gambar Unit Pengelolaan ikan terbang di Selat Makassar dan Laut Flores berdasarkan variasi morfomersitik ........................ 72Gambar Filogram kekerabatan spesies ikan pelangi papua Melanotaeniia berdasarkan analisis 650 nukleotida gen COI di wilayah Kepala Burung, Papua ............................ 75Gambarī€ƒ Dendrogramī€ƒgenī€ƒCOIī€ƒikan-ikanī€ƒintroduksiī€ƒpotensialī€ƒ ā€¢ī€ƒsequence dari genbank ..................................................... 77Gambar Struktur kulit ikan ............................................................ 85Gambar Lungsh Protopterus sp. yang menggunakan lendir untuk berlindung dalam lumpur selama musim kemarau .......... 86Gambar Sisik kelompok ikan yang berbeda. Untuk masing-masing, sisik utuh kiri dan bagian-bagian sisik kanan. A Elasmobranch, B Neoceratodus Dipnoi, C Latimeria Coelacanth, D Polypterus Brachioterygii, E Lepisosteus Holostei, F Teleostey sisik Ctenoid-atas, Cycloid-bawah. G = ganoin, D = dentine, B = tulang .... 87Gambar Tipe sisik placoid dan bagian-bagiannya pada ikan hiu .. 88Gambar Tipe sisik cosmoid pada ikan famili Latimeriidae Latimeria chalumnae Sumber Burhanuddin, 2010 .... 89Gambar Tipe sisik ganoid pada ikan famili Acipenseridae sturgeons ....................................................................... 89Gambar A Tipe sisik ctenoid dan B sisik cycloid dengan bagian-bagiannya ......................................................................... 90Gambar Bentuk pewarnaan terpecah pada ikan dari famili Chaetodontidae, yaitu Forcipiger longirostris A dan Chelmon rostratus B yang berupaya untuk mengaburkan bentuk aslinya ................................................................... 93Gambar Bentuk pemiripan warna ikan dengan latar belakang habitatnya A Pteroidichthys amboinensis Scorpainidae, B Acreichthys radiates Monacanthidae, C Pardachirus xxivpavoninus Soleidae, D Solenostomus cyanopterus Solenostomidae .............................................................. 93Gambar Corak warna ikan karang Scarus tricolor famili Scaridae yang berbeda antara jantan dan betina Sumber Allen, 1999 A, dan ikan hias air tawar rainbowsh Melanotaenia boesemani famili Melanotaeniidae antara jantan dan betina B ....................................................... 94Gambar Corak warna tubuh yang berbeda antara fase yuwana dan dewasa pada ikan famili Lutjanidae, Macolor niger A dan Symphorichthys spilurus B .................................... 94Gambar Anglersh Linophyrin corymbivera ditemukan di Laut Sulawesi pada kedalaman 4000 m, dilengkapi organ cahaya di atas mulutnya .................................................. 96Gambar Kelenjar beracun pada beberapa jenis ikan A ikan lepu Pterois volitans, B ikan chimaera, C ikan baronang Siganus canaliculatus, D ikan buntal Arothron stellatus ........................................................................... 97Gambar Struktur umum Morfo-Anatomi ikan Teleostei yang menunjukkan alat pencernaannya .................................... 98Gambar Berbagai macam sungut ikan ........................................... 100Gambar Posisi mulut sebagai bentuk adaptasi ikan ...................... 101Gambar Berbagai bentuk mulut ikan ............................................. 101Gambarī€ƒ Topograī‚¾ī€ƒotakī€ƒikanī€ƒsecaraī€ƒumum .................................... 113Gambar Mata dan bagian-bagiannya ............................................. 115Gambar Reaksi retina mata ikan akibat perubahan pencahayaan .. 116Gambarī€ƒ Pengaruhī€ƒ cahayaī€ƒ terhadapī€ƒ siologisī€ƒ danī€ƒtingkahī€ƒlakuī€ƒikan .................................................................................. 118Gambar Bentuk hidung ikan dan bagiannya .................................. 118Gambar Sistem penciuman olfactory pada ikan .......................... 119Gambar A Penampang linea lateralis gurat sisi pada tubuh ikan yang menunjukkan distribusi dan persarafan reseptor neuromast, menyambungkan kanal ke lingkungan luar. B Setiap neuromast terdiri dari beberapa sel rambut sensorik, sel pendukung, dan stimulus sensoris neuron .................. 122Gambar Letak telinga dalam pada ikan mas Cyprinus carpio ... 123Gambar Alat reproduksi jantan dan betina pada ikan ................... 124Gambar Contoh dimorfisme seksual pada ikan, a. salmon Oncorhynchus gorbuscha, b Lemadang Coryphaena xxvhippurus, c. anglersh Photocorynus spinicleps jantan berukuran tubuh kecil dan menempel parasit pada ikan betinanya, d. munculnya ā€œjerawatā€ pada ikan jantan misalnya pada spesies Semotilus atromaculatus .............. 131Gambar Perbedaan ukuran anglerfishes jantan dan betina. Jantan berukuran 6,2 mm dari spesies Photocorynus spiniceps Linophrynidae dilingkari, menempel pada daerah dorsal ikan betina berukuran 46 mm. Inset ikan Linophryne arborifera Linophrynidae jantan berukuran 18 mm memiliki mata yang sangat besar dan olfactory lamella penciuman yang digunakan untuk mencari ikan betina ................................................................................ 132Gambar Ikan Gambusia afnis betina atas, tampak gonopodium modifikasi sirip anal pada jantan bawah garis menunjukkan 1 cm ......................................................... 133Gambar Kepala dan bagian depan tubuh Phallostethus cuulong. A lateral sisi kiri kepala dan tubuh ikan jantan; B lateral kanan kepala dan tubuh ikan jantan; C lateral kepala dan tubuh ikan betina; D sisi ventral kepala dan tubuh janta 133Gambarī€ƒ Dimorsmeī€ƒseksualī€ƒikanī€ƒronoī€ƒAdrianichthys oophorus; a rono betina dan jantan; b sirip dada ikan betina lebih panjang daripada sirip ikan jantan .................................... 134Gambar A Contoh dikromatisme seksual pada ikan karang famili Scaride Chlorurus bleekeri Sumber Allen, 1999, dan B ikan pelangi papua Rainbows famili Melanotaeniidae Melanotaenia ajamaruensis ............................................ 134Gambar A lengkungan insang ikan telostei , B bagian-bagian padaī€ƒī‚¾lamenī€ƒinsangī€ƒlamellaī€ƒbesertaī€ƒprosesī€ƒaliranī€ƒairī€ƒdanī€ƒdarah Sumber diadaptasi dari Helfman et al. 2009 ...... 143Gambar A Tampak lateral insang ikan lele Clarias batrachus menunjukkan alat pernapasan, membran pernapasan dari bilik suprabranchial, dan alat pernapasan tambahan arborescent organ yang memungkinkan ikan mengambil oksigen dari udara saat keluar dari air. B Penampakan bagian dalam tutup insang dari ikan Gurami Osphronemus goramy menunjukkan sebuah labirin sebagai alat pernapasan tambahan ....................................................... 145 xxviGambar Gelembung gas pada ikan teleostei dengan posisi duktus pneumatikus sebagai penghubung masuknya udara dari kerongkongan ke gelembung gas ..................................... 146Gambar Pola umum pergerakan air dan garam pada osmoregulasi ikan teleostei potadrom .................................................... 148Gambar Pola umum pergerakan air dan garam pada osmoregulasi ikan teleostei oseanodrom ................................................ 149Gambar Spektrum ekologi ............................................................. 157Gambar Contoh sederhana rantai makanan pada ekosistem perairan ............................................................................ 163Gambar Contoh piramida ekologi .................................................. 164Gambar Beberapa spesies ikan karang dari famili Chaetodontidae yang keberadaannya merupakan indikator kesehatan terumbu karang ................................................................ 167Gambar Distribusi dan kelimpahan ikan terkait toleransinya terhadap suhu perairan ..................................................... 171Gambar Kurva pertumbuhan eksponensial bentuk huruf ā€œJā€ dan kurva pertumbuhan logistik bentuk huruf ā€œSā€ ....... 185Gambar Contoh piramida umur ikan bonti-bonti Paratherina striata di Danau Towuti, Sulawesi Selatan ..................... 188Gambar Ikan pearl Encheliophis homei yang menjadi parasit pada teripang Holothuroidea .................................................. 199Gambar Contoh interaksi ikan dari komensalisme dalam waktu lama dapat menjadi mutualisme ....................................... 201Gambar Sungai dengan orde yang menentukan debit aliran sungai .............................................................................. 218Gambar Zonasi sungai dan distribusi biota termasuk sumber daya hayati ikan pada setiap zonanya ....................................... 220Gambar Struktur komunitas biotik penghuni perairan sungai tropis ................................................................................ 221Gambar Model sederhana rantai makanan pada ekosistem perairan sungai di kawasan tropis .................................................. 222Gambar Rasbora aprotaenia, jenis asli ikan S. Ciliwung yang dideskripsikan pada tahun 1954 ....................................... 227Gambar Tiga spesies yang dideskripsi dari Jawa dan dijumpai di Sungai Ciliwung dan Cisadane, yaitu Glyptothorax platypogon, Hemibagrus nemurus, dan Nemacheilus chrysolaimos .................................................................... 227 xxviiGambarī€ƒ Contohī€ƒikanī€ƒspesiesī€ƒbaruī€ƒyangī€ƒ telahī€ƒ teridentikasiī€ƒ danī€ƒbeberapa spesies lainnya yang perlu diteliti lebih lanjut dari kawasan perairan Teluk Arguni, Papua ..................... 228Gambar Empat spesies ikan yang dilindungi dan ditemukan di perairan Sungai Keroh A. Balantiocheilos melanopterus, B. Himantura signier, C. Chitala lopis, dan D. Notopterus notopterus ......................................................................... 240Gambar Suksesi proses penjernihan kembali sepanjang sungai dan sistemī€ƒklasikasiī€ƒ saprobikī€ƒ denganī€ƒindikatorī€ƒkeberadaanī€ƒsumber daya hayati ikan .................................................. 242Gambar Ilustrasi penampakan perairan danau berdasarkan produksi materi organiknya dan hubungannya dengan keragaman komunitas biotik .............................................................. 248Gambar Jaring makanan komunitas ikan di Telaga Warna ........... 251Gambar Contoh rantai makanan di perairan danau tropis .............. 251Gambar Skema struktur jaring makanan di Danau Victoria, sebelum tahun 1980 A dan setelah tahun 1980 B ..................... 253Gambar Beberapa spesies ikan asli Sungai Cisadane a. Oxyeleotris marmorata, b. Parachela sp, c. Oryzias javanicus, d. Brachygobius cf. agregatus, e. Rasbora sp., f. Kottelatlimia cf. pristes .......................................................................... 256Gambar Beberapa spesies ikan asing yang dijumpai di DAS Cisadane a. Esomus cf. metallicus; b. Amphi-lophus labiatus; c. Pterygoplichthys pardalis; d. Oreochromis niloticus ............................................................................ 257Gambarī€ƒ Perkiraanī€ƒinterrelasiī€ƒ trokī€ƒ komunitasī€ƒ ikanī€ƒ diī€ƒ perairanī€ƒWaduk Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah .............. 260Gambar Biodiversitas ikan pada lahan gambut cagar biosfer Bukit Batu, Riau ......................................................................... 274Gambar Spesies ikan Oxyeleotris colasi jantan berukuran 40,6 mm SL A tampak dorsal; B lateral, dan C ventral, beserta tipe habitatnya pada Danau Sewiki dalam Gua Jabuenggara, Arguni Bawah, Kaimana, Papua Barat ....... 280Gambar Peta sebaran jumlah spesies ikan di negara bagian Sabah, Malaysia utara Pulau Kalimantan berdasarkan kajian dari 68 hasil studi tentang biodiversitas iktiofauna air tawar di kawasan tersebut .............................................................. 283Gambarī€ƒ Tipeī€ƒestuariī€ƒberstratikasiī€ƒsempurna ................................ 299Gambarī€ƒ Tipeī€ƒestuariī€ƒberstratikasiī€ƒsedang .................................... 299 xxviiiGambar Tipe estuari homogen vertikal atau campuran sempurna 300Gambar Positive estuary estuaria positif ..................................... 300Gambar Negative estuary estuaria negatif .................................. 301Gambar Neutral estuary estuaria netral ....................................... 301Gambarī€ƒ Contohī€ƒtipeī€ƒ estuariī€ƒ denganī€ƒ prolī€ƒ hidrograsī€ƒ tercampurī€ƒsempurna ......................................................................... 302Gambar Distribusi biota pada perairan estuari ............................... 304Gambar Contoh distribusi ikan pada perairan estuari tropis di Afrika Barat. A Tipe estuaria normal dengan variabilitas hidrolik yang tinggi, sehingga suksesi fauna ikan air tawar dan laut bergantung musim. B Tipe negatif estuari di mana masukan air tawar sangat terbatas sehingga mengurangi kehadiran ikan air tawar dan meningkatkan kehadiran ikan laut ........................................................... 307Gambarī€ƒ Unitī€ƒtrokī€ƒ umumī€ƒ kumpulanī€ƒ ikanī€ƒ diī€ƒestuariī€ƒ Maeī€ƒKlongī€ƒantara bulan Desember 2005 dan November 2006. Anak panah tebal jenis makanan utama, anak panah putus-putus jenis makanan tambahan ....................................... 316Gambar Contoh vegetasi mangrove mayor Avicennia, Rhizophora, Bruguiera, Nypa ............................................................. 317Gambar Diagram skematis interaksi ikan dengan nutrien yang memengaruhi distribusi ikan pada perairan estuari .......... 318Gambar Komponen rantai makanan pada ekosistem hutan mangrove yang berawal dari serasah dan menjadikannya sebagai habitat komunitas ikan ........................................ 324Gambar Jaring makanan hipotetik komunitas ikan di Teluk Bintuni berdasarkan analisis isi lambung ...................................... 325Gambar Manfaat ekosistem mangrove melalui rantai makanan bagi sumber daya hayati ikan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia ............................................................................ 326Gambarī€ƒ Jejaringī€ƒtrokī€ƒikan-ikanī€ƒdominanī€ƒsecaraī€ƒumumī€ƒdiī€ƒperairanī€ƒSegara Menyan, Subang, Jawa Barat ............................... 326Gambar Kontribusi mangrove di Teluk Kayeli, Pulau Buru, Maluku, berupa sumber daya hayati ikan perairan pesisir A–F, ikan pelagis perairan osenaik P–S, dan ikan karang T–U yang memanfaatkan mangrove untuk aktivitas biologisnya ...................................................................... 327 xxixGambar Aktivitas antropogenik penyebab degradasi hutan mangrove dan terancamnya keberadaan sumber daya hayati ikan ........................................................................ 330Gambar Zonasi lautan, secara horisontal maupun vertikal yang menggambarkan biomas, cahaya dan temperatur semakin menurun terhadap kedalaman perairan ............................ 341Gambar Variasi suhu secara vertikal berdasarkan kedalaman laut 343Gambar Hubungan temperatur, salinitas, dan densitas di lautan ... 344Gambar A Gambaran umum gaya tarik menarik antara bumi dan matahari yang menyebabkan terjadinya pasang purnama spring tide dan pasang perbani neap tide di perairan laut. B Gambaran umum level pasang surut yang memengaruhi distribusi organisme di kawasan litoral, termasuk ikan .................................................................. 345Gambar Asosiasi fauna pada ekosistem padang lamun ................. 350Gambarī€ƒ Karakteristikī€ƒhabitatī€ƒlamunī€ƒdiī€ƒkawasanī€ƒIndo-Pasikī€ƒ ...... 351Gambar Interaksi trofik dan nontrofik yang menyebabkan dua umpan balik yang saling terkait antara komunitas ikan dengan vegetasi lamun ..................................................... 354Gambar Model konseptual faktor yang memengaruhi komposisi jenis dan kelimpahan ikan di habitat padang lamun ........ 355Gambar Bentuk jaring makanan pada ekosistem padang lamun .. 361Gambarī€ƒ Diagramī€ƒhubunganī€ƒtrokī€ƒdiī€ƒdalamī€ƒkomunitasī€ƒfaunaī€ƒpadaī€ƒekosistem padang lamun perairan Teluk Banten .............. 363Gambar Persentase kelompok makanan ikan dominan pada ekosistem padang lamun perairan Tanjung Tiram, Teluk Ambon Dalam .................................................................. 364Gambar Padang lamun yang terletak di antara mangrove dan terumbu karang sehingga memengaruhi distribusi dan kelimpahan ikan .............................................................. 365Gambar Berbagai aktivitas antropogenik penyebab kerusakan ekosistem padang lamun .................................................. 368Gambar A Asosiasi alga zooxanthellae yang hidup dalam tubuh hewan karang polip, B Proses fotosintesis zooxanthellae dengan hasil akhir tumpukan kapur CaCO3 pembentuk terumbu .......................................................... 370Gambar Tingginya keragaman dan kelimpahan ikan karang karena fungsi terumbu karang sebagai sumber makanan, tempat reproduksi, dan perlindungan ........................................... 373 xxxGambar A Ikan-ikan pemakan koloni karang omnivora, dan B ikan-ikan karang herbivora .............................................. 378Gambar A Ikan-ikan yang hidup pada koloni karang tipe datar, dan B ikan-ikan yang hidup pada tipe karang bercabang ..... 378Gambar Adaptasi komunitas ikan terumbu karang dengan mengatur penggunaan ruang dan waktu untuk mengurangi kompetisi .......................................................................... 380Gambar Komposisi makanan komunitas ikan target yang ditemukan di perairan Teluk Saleh ..................................................... 382Gambarī€ƒ Hubunganī€ƒtrokī€ƒikanī€ƒterumbuī€ƒkarang ............................. 383Gambar Skema fungsional jaringan trofik terumbu karang Kaledonia Baru yang melibatkan ikan anguilliform sebagai predator. Aliran bahan organik utama dilambangkan secara kualitatif oleh anak panah. Aliran hipotetis yang diperkirakan kotak putus-putus. ................................... 384Gambar Interaksi dan adaptasi ikan pada terumbu karang ........... 386Gambar Aktivitas antropogenik penyebab degradasi terumbu karang dan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis ikan ................................................................................... 394Gambar Konektivitas antara ekosistem hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang terkait distribusi ontogenetik ikan ................................................................................... 399Gambarī€ƒ Kawasanī€ƒdanī€ƒī‚¾turī€ƒī‚¾sikī€ƒlingkunganī€ƒoseanikī€ƒdanī€ƒlautī€ƒdalamī€ƒdengan berbagai zonasi kedalaman, dengan representasi spesies ikan yang khas pada setiap lapisan perairan secara vertikal. Banyak spesies mesopelagis melakukan migrasi vertikal harian ke perairan dangkal di senja hari jelang malam dan kembali ke perairan yang lebih dalam saat jelang pagi. Total biomassa organisme hidup, ketersediaan cahaya, dan suhu menurun secara vertikal berdasarkan kedalaman perairan .......................................................... 403Gambar Ilustrasi contoh sederhana rantai makanan di berbagai perairan perairan oseanik yang menempatkan ikan sebagai top predator ..................................................................... 404Gambar Sebaran ikan tuna Thunnus yang tertangkap berdasarkan suhu dan kedalaman ......................................................... 406Gambar Skema ruaya vertikal harian ikan ..................................... 407Gambar Beberapa spesies ikan perairan oseanik yang selalu bermigrasi jauh oseanodrom dan tersebar luas .............. 408 xxxiGambar Representasi pola pergerakan vertikal ikan pelagis. Gambar ikan mewakili kedalaman rata-rata siang dan malam masing-masing spesies. Ikan berwarna abu-abu mewakili kedalaman di mana setiap spesies ikan menghabiskan 95% waktu di malam hari, dan ikan berwarna putih untuk pergerakan pada siang hari. Kelompok 1 Ikan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di lapisan permukaan dengan suhu seragam. Kelompok 2 Ikan yang jarang melakukan pergerakan di bawah lapisan termoklin. Kelompok 3 Ikan yang sering melakukan pergerakan di bawah lapisan termoklin .................................................. 412Gambar Bentuk adaptasi morfologi ikan laut dalam; memiliki ukuran mulut sangat besar dan menghasilkan organ cahaya bioluminesens sebagai alat pendeteksi .......................... 417Gambarī€ƒ Adaptasiī€ƒtrokī€ƒikanī€ƒlautī€ƒdalam.ī€ƒSpesiesī€ƒikanī€ƒmesopelagikī€ƒa Astronesthes gemmifer, dengan struktur pemikat bioluminesensi; b telescopefish Gigantura chuni, denganī€ƒbukaanī€ƒmulutī€ƒyangī€ƒī‚æeksibel;ī€ƒ cī€ƒ Anoplogaster cornuta, spesies ikan demersal bertipe generalis dengan gigi berukuran besar, d grenadier Coryphaenoides armatus yang terdistribusi secara global dan secara ontogenetik merupakan transisi dari pemakan krustasea hiperbentik/mikronektonivora ke pemakan bangkai fakultatif ........................................................................... 419Gambar Pengamatan bangkai ikan bangkai hiu paus Rhincodon typus A dan Mobulid B yang dimanfaatkan oleh kelompok ikan scavenger dari famili Zoarcidae ............. 420Gambarī€ƒ Diagramī€ƒtrokī€ƒyangī€ƒmenggambarkanī€ƒberbagaiī€ƒsumberī€ƒmakanan untuk ikan dan sarikat makanan utama pada perairanī€ƒlautī€ƒ dalam.ī€ƒ Jalurī€ƒtrokī€ƒyangī€ƒdijelaskanī€ƒdenganī€ƒbaik termasuk tenggelamnya detritus dan gumpalan tinja, masukan terrigenous, dan migrasi vertikal harian DVM zooplanktivora dan beberapa mikronektonivora ke permukaan epipelagis pada malam hari .................... 423Gambar Beberapa jenis ikan laut dalam dengan adaptasi morfologinya untuk dapat bertahan pada lingkungan yang ekstrem ............................................................................. 424 xxxiiGambar Berapa spesies ikan laut dalam yang mendominasi hasil tangkapan di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudra Hindia ................................................................425Gambar Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Macrouridae yang tertangkap di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudra Hindia ............................................... 426Gambar Beberapa genera ikan laut dalam famili Alepocephalidae yang tertangkap di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudra Hindia ............................................... 427Gambar Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Ophidiidae yang tertangkap di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudra Hindia ............................................... 428Gambar Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Myctophidae yang tertangkap di perairan Samudra Hindia ................... 429Gambar Tiga jenis ikan bernilai ekonomis yang ditemukan di laut dalam perairan Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara ....... 430Gambar A Foto in situ Pseudoliparis swirei sp. nov. B Mengelompok pada kedalaman m. C Foto sampel ikan. D Radiograf .................................................... 431Gambar Fe n omena fishing down food webs. Gambar kiri menunjukkan secara diagramtik pengurangan tingkat trofik rata-rata perikanan yang dieksploitasi. Gambar kanan menggambaran secara kualitatif; bar yang lebih panjang untuk tahun 1998 menunjukkan kontribusi lebih besar dari tingkat trofik yang lebih rendah terhadap komunitas biotik ikan dan nonikan secara keseluruhan 451Gambar Skema representasi penangkapan ikan yang berlebihan secara historis dan ekspansi perikanan. a Eksploitasi melaluiī€ƒjaringī€ƒmakananī€ƒtingkatī€ƒtrokī€ƒpadaī€ƒsumbuī€ƒy.ī€ƒb Sejarah eksploitasi ikan skenario utama penangkapan ikan dalam ruang dan waktu ........................................... 452Gambar Contoh hasil tangkapan sampingan HTS dari trawling udang, termasuk ikan dalam berbagai ukuran, penyu, dan hewan lain dalam berbagai ukuran, yang dapat mengurangi mutu tangkapan udang ..................................................... 456Gambar Beberapa contoh spesies eksotik berpotensi invasif yang kehadirannnya mengancam ikan-ikan asli native species di Indonesia ...................................................................... 461 xxxiiiGambar Contoh spesies owerhorn cichlid ikan lou han Gambar A, dan saat owerhorn cichlid memakan telur ikan gobi endemik Glossogobius matanensis di Danau Matano. Telur diendapkan pada dinding karang batu berwarna kekuningan panah kuning, kira-kira pada kedalaman 0,8 m dan dijaga oleh gobi jantan panah Gambar B ......... 464Gambar Prediksi dampak perubahan iklim pada ekosistem bentik laut dalam. Penglihatan konsep menunjukkan bagaimana perubahan suhu A, oksigen B, pH C, dan aliran bahan organik partikulat POC fluks dapat mengubah sifat ekosistemī€ƒspesikī€ƒdariī€ƒekosistemī€ƒbentikī€ƒlautī€ƒdalam ........ 475Gambar Diagram konseptual respons multi-level dari sistem alam laut dan manusia terhadap perubahan iklim. Tanda panah menunjukkan pendorong perubahan yang saling memengaruhi di berbagai level organisasi dalam sistem ekologiī€ƒlautī€ƒdariī€ƒkomunitasī€ƒplanktonī€ƒsampaiī€ƒtrokī€ƒlevelī€ƒtertinggi dalam rantai makanan laut sampai kepada sistem sosial-ekonomi manusia yang memanfaatkan biota laut .. 478Gambar Rehabilitasi mangrove, lamun, dan terumbu karang yang cukup sederhana yang dilakukan di Indonesia ................. 484Gambar Contoh desain TED pada trawl pukat udang ................. 487Gambar Beberapa contoh ikan asli native species Indonesia yang perluī€ƒdidomestikasiī€ƒdanī€ƒberpotensiī€ƒ sebagaiī€ƒ komoditasī€ƒunggulan budidaya ........................................................... 488Gambar Fungsi kawasan perlindungan laut dari perspektif pengelolaan perikanan. Di dalam daerah cadangan zona inti, jumlah, ukuran, dan umur ikan meningkat yang merupakan respons dari berkurangnya tekanan penangkapan. Hal ini menyebabkan peningkatan reproduksi dan ekspor ikan dewasa spillover effect dan larva recruitment effect ke daerah perikanan yang berdekatan shing area ................................................. 492Gambar Peta lokasi KKL Pulau Apo, Filipina, garis putus-putus menunjukkan jarak 200 m dari pulau dan catatan persentase penangkapan Naso vlamingii menggunakan hook-and-line pada tahun 2000/2001 yang bervariasi di sekitar pulau. A Biomassa Naso vlamingii di lokasi KKL ā— dan non-KKL yang ditangkap ā—‹ di Pulau Apo dari xxxivtahun 1983–2001 KKL dan 1985–2001 non-KKL. B Biomassa pada lokasi non-KKL pada jarak yang berbeda dari batas KKL di awal 1985–1988 dan akhir 1990–2001 ..................................................................... 493Gambar Delapan alur ilustratif manfaat Kawasan Konservasi Laut KKL yang dapat mengurangi dampak sekaligus meningkatkan adaptasi terhadap perubahan iklim di lautan ................................................................................ 494 Gambar Tipe pemanenan atau harvest type marine ranching kiri dan tipe penerimaan atau recruit type marine ranching kanan .............................................................................. 501Gambar Contoh ilustratif pengembangan marine ranching di Jepang Sumber Fujiya, 1999 .................................................... 502Gambar Bentuk adaptasi mangrove dengan sistem perakaran yang unik, yaitu akar udara aerial roots pada jenis Rizophora spp. atas, dan akar napas pneumatophore pada jenis Avicennia sp. dan Sonneratia alba ................................... 516Gambar Trofik level pada perairan laut dan kaitannya dengan perikanan tangkap ............................................................ 523Gambar Skema keterkaitan antara kultivan host, patogen dan lingkungan dalam budi daya perikanan ............................ 525Gambar Desain dan konstruksi tambak dengan sistem pembuangan air minimal dan resirkulasi tertutup ................................. 526Gambar Tambak berwawasan lingkungan dengan sistem tumpang sari silvoshery .............................................................. 527Gambar Kegiatan budi daya keramba jaring apung di Waduk Cirata yang dapat melewati daya dukung lingkungan jika aktivitas budi daya KJA berlebihan .................................. 529Gambar Ilustrasi aktivitas antropogenik secara langsung maupun tidak langsung di kawasan pesisir yang mengancam keberadaan terumbu karang ............................................. 532Gambar Ilustrasi tiga habitat esensial dan potensial di perairan pesisir yang terkoneksi secara ekologi dan mendukung aktivitas bioekologi komunitas ikan .................................539Gambar Pulau Pombo, Maluku, sebagai salah satu kawasan konservasi pulau kecil di Indonesia ................................. 539Gambar Ilustrasi konektivitas jejaring kawasan konservasi sehingga mendukung aktivitas bioekologis ikan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil ....................................................... 541 ... Kual lital s al ir yal ng bal ik al kal n mendukung pertumbuhal n ikal n yal ng optimal l baik suhu, deral jal t keal sal mal n pH dan kal ndungal n oksigen terlarut DO al dal lal h beberal pal pal ral meter kual lital s al ir yal ng sal ngal t berperal n dal lal m mendukung hal l tersebut Nal zal r et al l., 2011. Ikan nilem memiliki kisaran ideal bagi kehiudupan untuk nilai suhu pada kisaran 25 -32 ⁰C, kisaran pH 7 -8 dan oksigen terlarut 5 -6 Latuconsina, 2020. Permal sal lal hal n yal ng sering dihal dal pi dal lal m budidal yal Ikal n Nilem al ntal ral lal in kual lital s al ir. ...... Menurut Latuconsina, 2020, suhu memengaruhi aktivitas metabolisme ikan, karena penyebaran ikan di perairan tawar maupun lautan dibatasi oleh suhu perairan. Suhu perairan dapat memengaruhi kehidupan biota air secara tidak langsung, yaitu melalui pengaruhnya terhadap kelarutan oksigen terlarut. ...Fatimatus Sa'adahRatna Djuniwati Lisminingsih Husain LatuconsinaAl bstral k Ikal n Nilem Osteochilus vittatus merupal kal n sal lal h sal tu jenis ikal n konsumsi yal ng dal lal m beberal pal tal hun teral khir ini dikal tegorikal n sebal gal i jenis ikal n budidal ya karena dihal ral pkal n menjal di komodital s untuk progral m ketal hal nal n pal ngal n nal sional l. Penelitial n ini bertujual n untuk mengetahui hubungan antara parameter kulaitas air dengan sintasan dan pertumbuhal n ikal n nilem pada media dengan pemberian pakan yang berbeda. Metode yal ng digunal kal n al dal lal h metode eksperimen. Hal sil penelitial n menunjukkal n bal hwal terdapat hubungan antara pal ral meter lingkungal n dengan sintasan dan pertumbuhan Ikan Nilem, dimana kual lital s al ir masih dalam kisaran optimum baik pH, suhu, dan DO sehingga mampu menunjang sintasan dan pertumbuhan ikan dengan baik. pH memiliki hubungan negatif yang sangat kuat dengan sintasan, pertumbuhan panjang dan bobot benih ikan nilem, sedangkan nilai suhu memilki hubungan negatif lemah terhadap sintasan, pertumbuhan panjang dan bobot. Sebaliknya nilai oksigen terlarut memiliki hubungan positif kuat dengan sintasan, dan sangat kuat dengan pertumbuhan panjang dan bobot ikan nilem. Kal tal kunci Kualitas air, Pertumbuhal n, Sintasan Al bstral ct Bonylip Barb Osteochilus vittatus is one type of consumption fish which in the last few years has been categorized as a type of commercial fish because it is permitted to be a commodity for the most national ketalaln program. This research aims to determine the relationship between water quality parameters with survival and growth of Osteichilus vittatus on media with different feeding. The method used is the experimental method. The results of the research show that there is a relationship between environmental parameters and the survival and growth of Bonylip Barb, where the quality of the stream is still within the optimum range of pH, temperature and dislove osigen so that it can support the survival and growth of fish well. pH has a very strong negative relationship with survival, growth in length and weight of O. vittatus fingerlings, while the temperature value has a weak negative relationship with survival, growth in length and weight. On the other hand, the dissolved oxygen value has a strong positive relationship with survival, and very strongly with the growth in length and weight of nilem fish.... The same phenomenon was also reportedby Krismono and Kartamihardja 2012, fishing rod is the dominant fishing gear used by the community to catch eel Anguilla in the Poso watershed, Central Sulawesi, and can catch various sizes of eel. According to Latuconsina 2020, one of the causes of the degradation of the stock of biological fish resources in the wild is the use of fishing gear that is destructive, not selective, and not environmen-Copyright Ā©2023 Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga tally friendly nor friendly to the biological resources of fish that are the target of catching. According to Affandi 2005, one of the efforts that need to be considered in increasing the utilization of the eel sub-sector is the need to introduce simple and environmentally friendly eel fishing techniques. ...... According to Latuconsina 2020, the threat to fish biological resources in Indonesia is caused by the lack of knowledge and understanding of the community about the importance of the existence of endemic and protected fish which should be a symbol of fish biodiversity in Indonesia, hence an active role from the government and other stakeholders, including universities, is needed. To massively introduce the potential of fish biological resources owned by Indonesia, including those that are endemic and protected and those in the wild, this socialization is not only on various social media but can also be considered to be developed in the school. ...Eels are an important fishery resource in Indonesia, but information regarding distribution, fishing patterns and utilization has not been well documented in order for it to assist in the management of eel fisheries. One of the areas in Indonesia that uses eels is the Sumbawa Island community. The local community knowledge approach is an important for fisheries management, because it is an inherent component of fishery resources. This is preliminary study of eels in Sumbawa Island. This study aimed to examine the distribution, pattern of fishing, and utilization of eels from knowledge of local communities. Data were taken through in-depth interviews with 166 respondents. The study was conducted from November to December 2021. Interviews were conducted to obtain information and knowledge from local communities about eels locations where they were eels found, fishing gear used, time, season and, utilization of eel, and community knowledge regarding its protection status. The results showed that the eels are found in dams, rivers, and estuaries. Most eels were caught from November to December in rainy season. Most people catch eels out of a hobby. Fishing rods and stuns are the two main fishing tools used to catch eels. There are three types of eel utilization, namely 1 consumed, 2 distributed to family and neighbors, and 3 marketed. Respondents did not know about the limited protection for several species of Kawasan Karst Maros Pangkep KKMP merupakan kawasan karst dengan penampakan yang indah dan terbesar kedua di dunia. Salah satu sungai yang mengalir pada kawasan karst tersebut adalah Sungai Leang-leang. Informasi terkait biodiversitas iktiofauna di sungai tersebut belum ada. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis status jenis, kelimpahan relatif, indeks keanekaragam, indeks keseragaman dan indeks dominansi, ikan yang tertangkap di S. Leang-leang. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Agustus 2021. Analisis sampel ikan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Selama penelitian ditemukan 10 jenis ikan yang berasal dari 10 famili dan 6 ordo. Mayoritas ikan yang tertangkap di S. Leang-leang merupakan ikan introduksi, kecuali Dermogenys orientalis, Oryzias celebensis, dan Marosatherina ladigesi yang termasuk ikan endemik. Spesies dengan kelimpahan tertinggi selama penelitian adalah ikan anculung D. orientalis sebanyak ekor 67,27%, diikuti oleh ikan binishi O. celebensis sebanyak 372 ekor 23,97%, dan ikan kepala timah Aplocheilus panchax sebanyak 126 ekor 8,12%, sedangkan tujuh spesies lainnya memiliki kelimpahan kurang dari 1%. Kisaran nilai indeks keanekaragaman 0,7216-0,9042, indeks keseragaman 0,4027-0,5047, dan indeks dominansi 0,4644-0,6148. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa S. Leang-leang telah mengalami tekanan ekologi pada tingkat sedang. Kata kunci Indeks Ekologi, Kawasan Karst Maros, Status Jenis Ikan, Struktur Komunitas, Sungai Leang-leang. Abstract The Maros Pangkep Karst Area KKMP is a karst area with a beautiful appearance and is the second largest in the world. The river flowing in the Karst area is the Leang-Leang River. Information related to the Ichthyofauna Biodiversity on the river does not exist yet. Therefore, this study was conducted to analyze the kind of type, relative abundance, the diversity index, uniformity index and the dominance index, fish caught in Leang-Leang River. The research took place from June to August 2021. Fish sample analysis was carried out at the Fisheries Biology Laboratory, Department of Fisheries, Faculty of Marine and Fishery Sciences, Hasanuddin University. During the research, ten fish species from ten families and six orders. Most of fish caught in Leang-leang River are introduced fish, except for Dermogenys orientalis, Oryzias celebensis, and Marosatherina ladigesi which are endemic fish. Species with the highest abundance during the study were julung-julung fish D. orientalis as many as 1,044 fish followed by Celebes medaka O. celebensis as 372 fish blue panchax Aplocheilus panchax as many as 126 individuals while the other seven species had an abundance of less than 1%. The range of diversity index values is evenness index and dominance index Overall it can be said that the Leang-leang River has a moderate level of ecological stress. Husain LatuconsinaIndonesia is one of the countries with the highest biodiversity and fish producers in the world. Demand for fish consumption in the world continues to increase, on the other hand, there is a threat of decreasing fish biodiversity in the wild due to overfishing, destructive fishing gear, water pollution, and others. This phenomenon occurs because of the lack of knowledge and understanding of the community about fish and all aspects of its life. It is high time to manage fish biological resources, and as a first step, it is necessary to introduce and understand the community. One of them is the academic community in universities. This community service activity was carried out on August 21, 2021, in the form of education/counseling related to Ichthyology Fish and all aspects of life to student groups who are members of the Ichthyology Study Club, Biology Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Islam Malang. Evaluation of the level of knowledge and understanding of students using a questionnaire filled out by participants before and after the educational activities and discussions took place. The results of the activity in general, students are quite enthusiastic and interested in educational material. The results of the evaluation using a questionnaire show that students' knowledge and understanding of fish is quite high > 50% although it still needs to be improved. Students are also interested in studying fish in depth to support their final project and want it to be included in the Biology Study Program curriculum in the future. Abstrak Indonesia salah satu merupakan negara dengan biodiversitas dan produsen ikan tertinggi di dunia. Permintaan kebutuhan konsumsi ikan di dunia terus menglamai peningkatan, di sisi lain ada ancaman penurunan biodiversitas ikan di alam liar karena adanya penangkapan berlebihan, penggunaan alat tangkap merusak, pencemaran perairan, dan lainnya. Fenomena ini terjadi karena minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang ikan dengan segala aspek keghidupannya. Pengelolaan sumberdaya hayati ikan sudah saatnya dilakukan, dan sebagai langkah awal perlunya pengenalan dan pemahaman bagi masyarakat. Salah satunya masyarakat akademis di perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada 21 Agustus 2021 dalam bentuk edukasi/penyuluhan terkait Iktiologi Ikan dan segala aspek kehidupannya kepada kelompok mahasiswa yang tergabung ke dalam Study Club Ichthyology, Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Islam Malang. Evaluasi tingkat pengetahauan dan pemahaman mahasiswa menggunakan kuesioner yang diisi oleh peserta sebelum dan sesuadah kegiatan edukasi dan diskusi berlangsung. Hasil kegiatan secara umum mahasiswa cukup antusias dan tertarik dengan materi edukasi. Hasil evaluasi menggunakan kuesioner mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang ikan cukup tinggi >50% meskipun masih harus ditingkatkan lagi. Mahasiswa juga tertarik untuk mempelajari ikan secara mendalam untuk menunjang tugas akhir, serta menginginkan agar dapat dimasukan dalam kurikulum Program studi Biologi di masa Salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan kegiatan pembenihan adalah pengendalian hama dan penyakit ikan, baik penyakit menular atau infeksi maupun penyakit non infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies jamur pathogen pada Ikan Nila Oreochromis niloticus. Pengamatan pada sampel ikan secara makroskopik dan mikroskopik. Sampel ikan yang digunakan berukuran 3-5 cm. Hasil penelitian jenis jamur yang menyerang Ikan Nila adalah Saprolegnia sp. dengan ciri-ciri makroskopis adanya selaput putih mirip kapas pada sirip dan permukaan kulit. dan ciri mikroskopik terlihat bahwa hifa memiliki kantung spora berbentuk bulat dan sebagian agak lonjong. Saprolegnia sp. menyerang bagian sirip punggung dan operculum ikan nila. Untuk meminimalisir kemungkinan jamur menginfeksi ikan, maka perlu dilakukan pemantauan parameter kualitas air secara berkala. Kata Kunci Budidaya perikanan, Oreochromis niloticus, Saprolegnia sp. Abstract One aspect that influences the success of hatchery activities is the control of fish pests and diseases, both infectious and non-infectious diseases. The purpose of this study was to determine the pathogenic fungal species in Nile Tilapia Oreochromis niloticus. Observations on fish samples macroscopically and microscopically. The fish sample used is 3-5 cm in size. The results of the research on the type of fungus that attacks Tilapia are Saprolegnia sp. with macroscopic features the presence of white cotton-like membranes on the fins and skin surface. and microscopic features show that the hyphae have round spore bags and some are slightly oval. Saprolegnia sp. attacks the dorsal fin and operculum of tilapia. To minimize the possibility of fungi infecting fish, it is necessary to monitor water quality parameters regularly. PENDAHULUAN Upaya pembudidayaan ikan untuk memperoleh hasil yang optimal maka diperlukan serangkaian tahapan yang sistematis dan terstruktur, salah satu tahapan yang penting ialah proses pembenihan. Proses ini harus dilakukan secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan benih yang memiliki mutu yang baik dan kuantitas yang lebih banyak. Kegiatan pembenihan ikan berkaitan dengan pengelolaan kualitas air, pakan, dan kegiatan pengendalian hama dan penyakit. Salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan kegiatan pembenihan adalah pengendalian hama dan penyakit ikan, baik penyakit menular atau infeksi maupunThe purpose of this study was to see the abundance and distribution of mullet during the day and night on the coast of Lampu Satu Beach and Payum Beach. This research was conducted in June-August 2020. Determination of the sampling points at the research location using purposive random sampling method. Data analysis used in this research is Relative Abundance Kr and Morisita Spread Index Id. Catches found during the study were 268, with 3 species of mullet, namely Mugil cepalus, Mugil dussumieri and Rhinomugil corsula. During the day, the total number of catches is 148 while at night it gets as many as 120. The highest proportion value of relative abundance was obtained from the two stations, namely Mugil dussumieri species and the lowest was Rhinomugil corsula. The results of the calculation of the morisita distribution index during the day at both stations obtained a value of group. It is also found that at night the two stations get a value of which means that at night it is a group "Keseimbangan Ekologis" dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap........................................................... 521Keterpaduan Ekologis" dalam Pengelolaan Perairan PesisirPrinsipPrinsip "Keterpaduan Ekologis" dalam Pengelolaan Perairan Pesisir................................................................. 531Tipe estuari berstratifikasi sempurnaGambarGambar Tipe estuari berstratifikasi sempurna................................ 299Contoh tipe estuari dengan profil hidrografis tercampur sempurnaGambarGambar Contoh tipe estuari dengan profil hidrografis tercampur sempurna......................................................................... 302Distribusi biota pada perairan estuariGambarGambar Distribusi biota pada perairan estuari............................... 304

3Efd.
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/80
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/427
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/600
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/147
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/222
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/894
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/978
  • 6yyq2ca4uo.pages.dev/994
  • proses adaptasi ikan terhadap lingkungan disebut